TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Saba Sazonov, Tembok Georgia U-21 yang Bisa Rambah Liga Elite Eropa

Sempat dipanggil memperkuat Rusia

Saba Sazonov saat tampil di Piala Eropa U-21 2023 (instagram.com/sabasazonov)

Sama seperti para seniornya di Timnas Georgia, Saba Sazonov sudah pasti terlewat dari perhatian publik. Namanya baru menyeruak usai membantu tim muda Georgia merajai Grup A Piala Eropa U-21 2023. Ia mencetak 1 dari total 2 gol yang disarangkan timnya ke jala Portugal pada laga perdana fase grup. 

Sazonov diturunkan dalam seluruh 4 pertandingan yang dilakoni Georgia dalam turnamen tersebut. Ia  dianggap sebagai pilar penting pertahanan Georgia. Berbekal postur sempurna dan kecekatan luar biasa di usia muda, apakah ia bisa dijuluki pemain masa depan Georgia? Sebelum itu, simak dulu profil Saba Sazonov berikut! 

Baca Juga: Menilik Kebangkitan Sepak Bola Georgia, Faktor Satu Pemain? 

1. Lulusan akademi Zenit yang diabaikan klub masa kecilnya

Dejan Lovren dan Saba Sazonov saat masih membela Zenit (instagram.com/sabasazonov)

Saba Sazonov memulai perjalanannya di industri sepak bola sebagai murid sistem akademi Zenit St. Petersburg. Ia cukup menjanjikan dan sempat disertakan dalam tim utama pada 2021. Namun, Zenit bukan tim yang suka merekrut jebolan akademinya. Dengan dana berlebih, mereka lebih memilih menggelontorkan dana untuk belanja pemain asing, terutama asal Brasil yang sudah matang dan lebih superior secara teknik. 

Pada sesi wawancara dengan tim media Zenit pada Februari 2021 saja, Sazonov berseloroh kalau ia terpilih masuk akademi karena kebetulan mengenakan jersey Brasil dan seorang pelatih mengiranya pemain keturunan Brasil. Setelah menjalani tahapan akademi, Sazonov dapat kesempatan bermain selama 14 menit melawan tim papan bawah Tambov pada lanjutan Russian Premier League (RPL) 2020/2021 menggantikan Magomed Osdoev. Namun, itu jadi penampilan pertama dan terakhirnya untuk Zenit. 

Dijejali bek-bek tangguh macam Dejan Lovren, Yaroslav Rakitsky, dan Douglas Santos, Zenit seolah tak punya pos untuk Sazonov muda. Jajaran klub memutuskan tidak memperpanjang kontrak sang pemain. Ia kemudian berpaling ke tim rival, Dynamo Moskow. Usai melakoni uji coba bersama tim kedua Dynamo, Sazonov resmi masuk skuad tim utama pada Januari 2022. 

2. Kunci pertahanan Dynamo Moskow

Saba Sazonov saat berseragam Dynamo Moskow (instagram.com/sabasazonov)

Sazonov tak kesulitan beradaptasi di Dynamo Moskow. Tidak seperti Zenit yang dijejali pemain asing lebih berpengalaman, Dynamo punya banyak ruang untuk sang pemain muda. Pada paruh musim 2021/2022, Sazonov diturunkan dalam 6 laga oleh pelatih Sandro Schwarz, 3 di antaranya ia mainkan penuh waktu 90 menit. 

Pada 2022/2023, menit bermainnya meningkat drastis. Ia tampil sebagai bek tengah andalan Dynamo dalam 24 laga RPL dan 9 pertandingan Piala Rusia. Semuanya hampir dilakoninya tanpa diganti, alias penuh waktu. Melihat performa impresifnya, peluang membela timnas pun terbuka. Sazonov yang punya kewarganegaraan ganda dari ayah Rusia dan ibu berkebangsaan Georgia dinyatakan sah bermain untuk salah satu dari kedua negara tersebut. 

Saat itu, Timnas Georgia berada di bawah asuhan Willy Sagnol dan Timnas Rusia dikomandoi Valery Karpin. Keduanya dikenal cukup eksperimental dan tak ragu memanggil pemain-pemain muda dalam skuad. Jelang FIFA Match Day September 2022, nama Sazonov sempat disertakan dalam daftar 23 pemain yang dipanggil Timnas Rusia U-21 untuk pertandingan persahabatan lawan Belarus dan Kazakhstan. Namun, Sazonov justru memilih tawaran Willy Sagnol yang langsung memberinya tempat di tim senior. 

Baca Juga: Profil Khvicha Kvaratskhelia, Wonderkid Napoli Asal Georgia

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya