Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Tak ada yang menyangka Vedat Muriqi, pemain yang gagal dapat tempat utama di Lazio, justru masuk daftar top skor sementara LaLiga Spanyol musim 2022/2023. Muriqi sendiri mungkin tak pernah menduga bahwa kariernya justru melesat di usia hampir kepala tiga.
Tidak seperti beberapa pemain berlabel prodigy, berjaya sejak belia, Muriqi harus melalui perjalanan karier yang panjang dan melelahkan. Pindah dari satu klub ke klub lain, gagal beradaptasi, kemudian dipinjamkan sudah jadi hal lumrah baginya.
Ketidakberuntungan Muriqi diperparah pula dengan status negaranya yang terjebak konflik bertahun-tahun. Praktis, membela negaranya di ajang bergengsi dan menarik perhatian scout agent dari klub besar bukan hal yang realistis baginya.
Lantas, apa yang membuatnya bisa sampai di titik ini? Intip secuil perjalanan karier Vedat Muriqi, berlian Kosovo yang akhirnya dapat sorotan di panggung sepak bola dunia.
1. Muriqi memulai kariernya di Kosovo dan Albania
Vedat Muriqi (instagram.com/vedatmuriqi) Tidak seperti kebanyakan pesepak bola asal Kosovo yang dibawa orang tuanya bermigrasi ke Eropa Barat sejak kecil, keluarga Muriqi memilih bertahan di tengah konflik yang melanda Kosovo pada 1990-an sampai 2000-an. Melansir wawancaranya dengan Ruairidh Barlow dari Football Espana, Muriqi menyaksikan sendiri kengerian perang yang membuatnya turut bersimpati terhadap korban perang di Ukraina.
Kehidupan masa kecilnya juga tidak mudah. Pada usia anak-anak, Muriqi sudah harus bekerja membantu orang tua mencari nafkah. Itu ia lakukan sambil tetap bermain sepak bola di klub-klub lokal Kosovo dan negeri tetangga terdekat, Albania.
Baca Juga: 5 Pemain Asia yang Pernah Membela Real Mallorca, Diandalkan!
2. Karier profesionalnya berlanjut di liga kasta kedua Turki
Vedat Muriqi (instagram.com/vedatmuriqi) Muriqi dapat kesempatan merantau sebagai pesepak bola profesional dari klub Turki, Girensuspor, pada musim 2014/2015. Saat itu, Girensuspor masih berlaga di liga kasta kedua Turki, TFF 1. League.
Ia sempat berpindah-pindah ke beberapa klub lain, masih di liga kasta kedua, sampai akhirnya Fenerbahce menariknya untuk bergabung pada musim 2019/2020. Itu terjadi usai Muriqi mencetak 17 gol dalam 34 pertandingan untuk Rizespor semusim sebelumnya. Rizespor merupakan catatan menarik dalam karier Muriqi.
Klub tersebut membeli jasa pemain Kosovo itu ketika mereka terelegasi ke TFF 1. League pada 2017/2018. Semenjak kedatangan Muriqi, mereka mengalami perkembangan positif. Berhasil promosi kembali ke Super Lig pada 2018/2019 dan menempati peringkat 11 klasemen akhir. Setelah Muriqi hengkang, mereka tak pernah mencapai posisi itu lagi.
3. Bermain di Fenerbahce semusim cukup untuk menarik minat Lazio
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Vedat Muriqi (instagram.com/vedatmuriqi) Di Fenerbahce, Muriqi seperti mendapat platform untuk mempromosikan bakatnya. Ia diturunkan dalam 32 dari total 38 laga liga utama Turki, Super Lig. Kemudian, mencetak 15 gol dan 6 assist. Ini cukup meyakinkan Lazio untuk melakukan negosiasi transfer dengan klub raksasa Turki tersebut.
Muriqi resmi pindah ke Lazio pada September 2020 dan untuk pertama kalinya menjajal atmosfer Serie A. Sayangnya, ekspektasi kedua pihak tak terpenuhi.
Ia lebih sering dimainkan sebagai pemain pengganti dan sempat mengalami cedera. Muriqi yang berposisi sebagai penyerang hanya berkontribusi dalam 2 gol dan 1 assist sepanjang musim 2020/2021. Kemungkinan dipinjamkan atau bahkan hengkang dini harus siap dihadapinya.
4. Mallorca menyelamatkannya dari Lazio
Vedat Muriqi (instagram.com/vedatmuriqi) Titik balik karier Vedat Muriqi terjadi pada awal tahun 2022. Mallorca yang baru saja promosi ke LaLiga usai terdegradasi pada musim sebelumnya tertarik menggunakan jasanya.
Skema pinjaman pun disepakati dan di sanalah kepercayaan diri Muriqi kembali. Dalam 16 pertandingan paruh kedua musim 2021/2022 LaLiga, ia berhasil mencetak 5 gol dan menyumbang 3 assist.
Peningkatan performa lumayan usai pengalaman pahitnya di Serie A. Meski hanya berkontribusi dalam belasan pertandingan di Mallorca, menit bermainnya jauh lebih banyak ketimbang puluhan laga yang ia lakoni bareng Lazio.
Baca Juga: 5 Pemain Aktif dengan Jumlah Gol Terbanyak di LaLiga Sepanjang Masa