TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Pesepak Bola yang Gagal di Serie A, tetapi Bersinar di Liga Inggris

Ada Thierry Henry hingga Dennis Bergkamp

Thierry Henry dan Dennis Bergkamp (premierleague.com)

Liga Inggris dan Serie A merupakan kompetisi sepak bola terbaik di dunia yang banyak dihuni para pemain bintang. Bahkan, beberapa klub dari kedua liga ini kerap kali merajai kompetisi Eropa.

Meski begitu, Serie A dan Liga Inggris memiliki karakteristik permainan yang cukup berbeda. Hal inilah yang membuat beberapa pemain kesulitan untuk beradaptasi dan akhirnya gagal. Berikut tujuh pemain yang gagal di Serie A, namun bersinar di Liga Inggris.

1. Ian Rush

Ian Rush (thisisanfield.com)

Ian Rush merupakan striker legendaris Liverpool yang membela The Reds dalam dua kesempatan berbeda. Soal ketajaman, tak usah meragukan penyerang asal Wales ini. Rush merupakan top skor sepanjang masa Liverpool dengan catatan 346 gol.

Meski begitu tajam ketika tampil di Liga Inggris, ketika berkostum Juventus pada musim 1987/1988, ia tak mampu menembus pertahanan tim Serie A yang terkenal sangat kokoh kala itu. Rush pun hanya mampu menyarangkan 7 gol dari 29 pertandingan.

2. Aaron Ramsey

Aaron Ramsey (sempreinter.com)

Aaron Ramsey datang ke Juventus pada tahun 2019 setelah menghabiskan lebih dari satu dekade membela Arsenal. Kala itu ia bahkan menjadi salah satu pemain dengan gaji termahal di skuad La Vecchia Signora. Sayang, kontribusinya berbanding terbalik dengan gaji mahalnya tersebut.

Ia lebih banyak menghabiskan waktunya duduk di bangku cadangan dan hanya tampil sebanyak 65 kali dengan catatan 6 gol. Padahal, kala membela Arsenal, ia merupakan salah satu pemain inti The Gunners. Bahkan, ia total menyarangkan 64 gol.

Baca Juga: 5 Kiper Utama Manchester City dalam Sedekade Terakhir, Ada Joe Hart!

3. Joe Hart

Joe Hart (manchestereveningnews.co.uk)

Joe Hart menjadi korban ketika Pep Guardiola datang ke Manchester City pada tahun 2016. Kala itu pelatih asal Spanyol itu lebih mempercayakan pos penjaga gawang kepada Claudio Bravo. Alhasil, Hart kemudian dipinjamkan ke Torino. Sejak saat itulah kariernya menurun, bahkan tak lagi dipanggil Timnas Inggris.

Padahal, dulunya Hart merupakan andalan Manchester City sejak dibeli Shrewsbury Town pada tahun 2006. Kala itu Hart tak tergoyahkan dan sukses membawa City dua kali menjuarai Liga Inggris. Kini ia bermain untuk Glasgow Celtic di Liga Skotlandia.

4. Des Walker

Des Walker (premierleague.com)

Nama Des Walker seakan menjadi legenda bagi Nottingham Forest dan Sheffield Wednesday. Bersama keduanya, ia tampil begitu baik dan memainkan lebih dari 200 laga. Sebagai seorang bek, kemampuan membaca dan memotong bola yang dimilikinya begitu baik. Tak ayal ia dipanggil 59 kali oleh Timnas Inggris.

Namun, pada tahun 1992, Walker meninggalkan Nottingham Forest untuk membela Sampdoria. Kemampuan Des sepertinya menghilang begitu saja ketika berlaga di Serie A. Setelah hanya semusim, Walker kemudian memutuskan kembali ke Inggris dengan berseragam Sheffield Wednesday.

5. Philippe Coutinho

Philippe Coutinho (premierleague.com)

Bersama Liverpool, Philippe Coutinho menjadi pemain yang tak tergantikan dan selalu tampil impresif. Kemampuannya mengolah bola dan membaca situasi membuat gelandang asal Brazil itu cukup ditakuti waktu itu. Alhasil, ia menjadi salah satu pemain termahal di dunia ketika dibeli Barcelona.

Sebelum berjaya bersama Liverpool, Coutinho mengawali kariernya di Eropa dengan membela Inter Milan dari musim 2008. Namun, ia tak kunjung mendapat tempat dan justru dipinjamkan ke Vasco da Gama dan Espanyol. Beruntung, The Reds melihat potensinya dan membelinya di tahun 2013.

6. Dennis Bergkamp

Dennis Bergkamp (sempreinter.com)

Dennis Bergkamp merupakan salah satu striker paling berbahaya pada dekade '90-an ketika masih berkostum Ajax Amsterdam. Tak heran Inter Milan kemudian merekrutnya pada tahun 1993. Namun, dua musim bermain di Giuseppe Meazza, Bergkamp hanya sanggup mencetak 22 gol dari 74 pertandingan.

Bergkamp kemudian cukup beruntung ketika Arsenal mengontraknya pada tahun 1995. Penyerang asal Belanda itu dengan cepat menjadi pujaan para fans berkat skill olah bolanya yang luar biasa. Bersama Thierry Henry, mereka sukses menjadi duet paling menakutkan di awal dekade 2000-an.

Baca Juga: Thierry Henry Perkuat Timnas Belgia Lagi di Piala Eropa 2020

Verified Writer

Genady Althaf

berbagi dengan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya