TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dimusuhi Erdogan dan Diusir dari Turki, Hakan Sukur Jadi Sopir Uber

Hakan Sukur pernah membela Inter Milan pada medio 2000-2002

Hakan Sukur, mantan pemain Timnas Turki yang kini diasingkan negaranya karena dianggap melawan Recap Erdogan. en24.news

Jakarta, IDN Times - Tak semua pesepak bola dunia bisa menikmati masa tuanya dengan manis, salah satunya adalah legenda hidup Turki, Hakan Sukur. Mantan pemain Inter Milan itu harus menjadi sopir ojek online untuk tetap menjalani hidup di usia senjanya.

"Sekarang saya menjadi sopir ojek online dan penjual buku," kata Hasan Sukur dikutip dari Goal.

Baca Juga: Presiden Erdogan Sebut Wali Kota Risma Inspirasi Perempuan Turki

1. Hakan Sukur dianggap akan menjatuhkan pemerintahan Erdogan

aa.com.tr

Sebetulnya, usai pensiun jadi pemain sepak bola, Hakan Sukur langsung terjun di dunia politik. Namun, sikap dari pahlawan dan ikon sepak bola Turki itu dianggap mengancam kepemimpinan Recep Erdogan. Walhasil, dirinya harus diasingkan sejak 2011 silam.

Nasibnya semakin tak menentu, lantaran Hakan Sukur mengaku telah kehilangan semuanya. Bahkan, hak kerja pemain yang tampil moncer di Piala Dunia 2002 itu juga dicabut sehingga kesulitan mencari pekerjaan.

"Sekarang saya tak punya apa pun, Erdogan telah merenggut semuanya dari saya. Kebebasan saya dalam berekspresi dan bekerja sudah tak ada lagi. Padahal, tak ada yang bisa membuktikan saya salah. Saya tak melakukan apa pun yang ilegal, bukan pengkhianat atau teroris," ujar dia.

2. Hakan Sukur merasa sangat cinta pada Turki, namun kenapa perlakuan pemerintah berbeda

footmercatods.net

Hakan Sukur menanyakan kenapa dianggap sebagai musuh Turki. Sebab, baginya Turki merupakan negara yang paling dicintai. Tapi, kenapa ayahnya harus dijebloskan ke penjara, usaha milik istrinya diserang, hingga semua aset yang dimiliki juga harus disita.

Sebelum menjadi sopir ojek online, Hakan sukur sempat memiliki sebuah cafe di California, Amerika Serikat. Namun usaha itu tak bertahan lama lantaran tokonya banyak didatangi orang-orang asing sampai akhirnya ia memilih untuk menyerah.

Baca Juga: Hakan Sukur, Pahlawan Turki yang Jadi Musuh Politik Presiden

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya