TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

FIFA dan UEFA Memanas Gara-gara Wacana Piala Dunia 2 Tahun Sekali

UEFA mau Piala Dunia tetap digelar 4 tahun sekali

trofi Piala Dunia (fifa.com).

Jakarta, IDN Times - Hubungan federasi sepak bola dunia (FIFA) dengan konfederasi sepak bola Eropa (UEFA) semakin memanas. Hal itu terjadi lantaran wacana Piala Dunia bakal digelar dua tahun sekali terus diapungkan.

Wacana FIFA ini memang tak main-main. Usai melakukan studi kelayakan, mereka sudah mendapat dukungan dari 166 federasi dan hanya 20 federasi saja yang menolak usulan Piala Dunia digelar dua tahun sekali. 

Dikutip dari Sky Sports, FIFA menilai, banyak hal positif yang didapat jika ajang itu digelar lebih cepat. Untuk pemain, kesempatan untuk membuktikan diri terbuka lebar. Hal itu dinilai lebih baik jika dibandingkan ajang itu digelar empat tahun sekali.

Baca Juga: Agar Pemain Dilepas Klub, Piala AFF Diwacanakan Masuk Kalender FIFA

Baca Juga: Wacana Piala Dunia 2 Tahun Sekali, FIFA dan UEFA Terbelah

1. Presiden FIFA melihat wacana baru Piala Dunia dari berbagai sudut pandang

sportskeeda.com

Presiden FIFA, Gianni Infantino mengungkapkan, kajian demi kajian terus dilakukan organisasi yang dipimpinnya, tak terkecuali dari sisi bisnis. Tak hanya itu, wacana ini juga ditujukan untuk menciptakan keadilan di antara konfederasi sepak bola yang bernaung di bawah FIFA. 

“Memang ada beberapa yang masih tak setuju (Piala Dunia digelar dua tahun sekali), tapi banyak juga yang mendukung rencana baru ini. FIFA merupakan pengelola tertinggi dunia. Jadi kami akan menerima semua masukan dari sudut pandang yang berbeda-beda,” kata Gianni Infantino.

Namun demikian, sampai saat ini FIFA masih belum bisa mengambil keputusan tersebut. Ia menyiratkan jika Piala Dunia digelar dua tahun sekali memang memiliki banyak dampak positif, sehingga investasi yang datang untuk sepak bola bakal semakin besar.

Namun, ia juga tak mau menutup telinga, mengingat UEFA begitu lantang menolak opsi tersebut.

2. UEFA tegas menolak Piala Dunia digelar dua tahun sekali

uefa.com

Silang pendapat pun memang tak terelakan. Presiden UEFA, Alexander Ceferin secara terang-terangan menolak usul tersebut. Menurut dia, jika ajang tersebut digelar terlalu sering, tak menjamin kualitas turnamen bisa jadi lebih baik. Bahkan, kondisi tersebut bisa sebaliknya. 

“Lebih cepat tak membuat itu lebih bagus. FIFA melakukan studi kelayakan terkait gelaran Piala Dunia yang digelar per dua tahun. Hal itu justru bakal melemahkan ajang bergengsi itu sendiri,” ujar Ceferin dikutip TalkSPORT. 

Jika pemain selalu tampil dalam musim panas setiap tahunnya, Ceferin menilai hal bisa “membunuh” pemain, karena mereka terus dikuras fisiknya. Padahal, seyogianya pemain mendapatkan waktu istirahat yang baik, dan turnamen Piala Dunia terasa sepesial itu lantaran digelar empat tahun sekali.

3. AFC senang karena anggotanya bisa dapat banyak peluang tampil di Piala Dunia

lawinsport.com

Pada saat UEFA mengadang usaha FIFA mengubah kebijakan soal Piala Dunia yang berpotensi membuat sepak bola dunia terpecah-belah, mayoritas konfederasi sepak bola Afrika dan Asia senang dengan wacana Piala Dunia digelar dua tahun sekali. Mereka bahkan secara terang-terangan menilai Piala Dunia dua tahun sekali akan menguntungkan.

AFC menyambut keinginan anggotanya. Sebab, peluang tim-tim Asia tampil di Piala Dunia semakin besar. Hal itu dinilai bakal bisa membantu sepak bola Asia berkembang pesat.

“AFC sebagaimana diuraikan dalam visi misinya, menekankan ambisi yang jelas sebagaimana diuraikan dalam Visi dan Misinya, telah menekankan ambisinya yang jelas untuk memastikan tim dan pemain Asia terus bersinar di panggung terbesar dunia melalui kompetisi kelas dunia dan dalam memberikan program yang dibuat khusus untuk lebih meningkatkan pengembangan anggota asosiasi,” tulis pernyataan AFC beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: Daftar 11 Pemain yang Masuk Nominasi Pesepak Bola Terbaik FIFA 2021

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya