Wacana Piala Dunia 2 Tahun Sekali, FIFA dan UEFA Terbelah

UEFA siap boikot Piala Dunia

Jakarta, IDN Times - Fedeasi Sepak Bola Dunia (FIFA) terus mewacanakan Piala Dunia digelar dua tahun sekali. Namun rencana ini mendapat kritik dan penentangan dari berbagai pihak, termasuk federasi dan klub-klub Eropa.

Rencana Piala Dunia digelar dua tahun sekali dicetuskan mantan Manajer Arsenal, Arsene Wenger, yang saat ini menjadi Kepala Pengembangan Sepak Bola Global FIFA. Namun usulan tersebut ditolak UEFA dan klub-klub yang dinaunginya. Mereka bahkan siap memboikot turnamen paling elite antarnegara ini.

1. Presiden UEFA menolak keras usulan FIFA

Wacana Piala Dunia 2 Tahun Sekali, FIFA dan UEFA TerbelahPresiden Uefa Aleksander Čeferin (Uefa.com)

Kini, silang pendapat pun terbagi dalam dua kubu. Presiden UEFA, Alexander Ceferin secara terang-terangan menolak usul tersebut. Menurut dia, jika ajang tersebut digelar terlalu sering, tak menjamin kualitas turnamen bisa jadi lebih baik. Bahkan, kondisi tersebut bisa sebaliknya. 

“Lebih cepat tak membuat itu lebih bagus. FIFA melakukan studi kelayakan terkait gelaran Piala Dunia yang digelar per dua tahun. Hal itu justru bakal melemahkan ajang bergengsi itu sendiri,” ujar Ceferin dikutip TalkSPORT. 

Jika pemain selalu tampil dalam musim panas setiap tahunnya, Ceferin menilai hal bisa “membunuh” pemain, karena mereka terus dikuras fisiknya. Padahal, seyogianya pemain mendapatkan waktu istirahat yang baik, dan turnamen Piala Dunia terasa sepesial itu lantaran digelar empat tahun sekali. 

Baca Juga: Laga Tak Mudah Juara Piala Eropa di Kualifikasi Piala Dunia 2022

2. Liga Inggris ikut menolak Piala Dunia digelar dua tahun sekali

Wacana Piala Dunia 2 Tahun Sekali, FIFA dan UEFA Terbelahskysports.com

Orang nomor satu UEFA itu pun mendapatkan dukungan dari Liga Inggris yang tak sudi ajang empat tahunan digelar menjadi dua tahunan.

“Liga-liga cukup tegas dan punya suara untuk menolak proposal penyelenggaraan Piala Dunia yang bakal digelar dua tahun sekali. Hal itu tak akan menyelesaikan masalah, malah bakal menambah beban pemain karena jadwal yang padat,” tulis pernyataan Liga Inggris dikutip Daily Mail.

Mereka bakal bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengadang usaha FIFA mengubah kebijakan soal Piala Dunia. Keputusan sepihak diyakini bisa membuat sepak bola dunia terpecah-belah.

3. FIFA bakal putuskan soal wacana Piala Dunia pada akhir 2021

Wacana Piala Dunia 2 Tahun Sekali, FIFA dan UEFA Terbelahpotret Rapat Dewan FIFA (binsidethegames.biz)

Wacana FIFA ini memang tak main-main. Usai melakukan studi kelayakan, mereka sudah mendapat dukungan dari 166 federasi dan hanya 20 federasi saja yang menolak usulan yang digagas Wenger ini.

Hal ini semakin membuat FIFA optimistis, Piala Dunia dapat digelar dua tahun sekali. Ia pun menargetkan keputusan tersebut sudah bisa ditentukan pada akhir 2021. Sehingga, saat Kongres FIFA yang digelar pada 2022, sebanyak 211 anggotanya bisa memutuskan soal wacana ini. 

Jika mayoritas sepakat, Piala Dunia yang digelar dua tahun sekali ini bakal mulai berlaku usai ajang tersebut dihelat pada 2026. Hal itu berarti membuat ajang itu kembali digelar pada 2028.

Jika menilik protes yang timbul akibat wacana Piala Dunia yang bakal digelar dua tahun sekali, apakah FIFA bakal memaksakan kehendak? Menarik ditunggu.

Baca Juga: FIFA Turun Tangan Usut Kasus Brasil Vs Argentina

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya