TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menanti Janji PSSI Gulirkan Liga 1 Putri

Timnas Indonesia Putri akan bermain di Piala Asia 2022

pssi.org

Jakarta, IDN Times - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) punya wacana untuk menghidupkan kembali kompetisi Liga 1 Putri. Hal itu dilakukan untuk menggenjot perkembangan bal-balan putri yang masih jalan di tempat.

Sepak bola putri sebetulnya sempat mendapatkan panggung di Indonesia dengan adanya kompetisi Liga 1 Putri 2019. Hanya saja, ajang tersebut harus vakum sampai saat ini lantaran pandemik COVID-19. Walhasil, tak banyak kesempatan kaum hawa untuk mengembangkan potensinya.

Padahal, animo para pesepak bola putri sudah cukup bergeliat. Tak sedikit pemain-pemain muda yang memiliki bakat sangat baik untuk bisa memberikan prestasi bagi Indonesia. Sebut saja, Zahra Muzdalifah hingga pemain yang baru saja dikontrak klub Serie B, Roma Calcio Femminile, yakni Shalika Aurelia. 

Baca Juga: AS Roma Buka-bukaan Alasan Rekrut Pemain Timnas Putri Indonesia

1. Ketum PSSI sudah berdiskusi ke PT LIB terkait Liga 1 Putri

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kiri) menyapa sejumlah Pemain Timnas Putri di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (13/1/2022). Ia mengingkatkan pemain untuk menjaga protokol kesehatan selama mentas dalam Piala Asia Wanita 2022 di India. (ANTARA/Sigid Kurniawan)

Kini, angin segar mulai diumbar oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. Dia berkomitmen untuk kembali menggelar kompetisi profesional untuk kaum hawa. Hal itu dilakukan, karena federasi punya visi untuk membuat sepak bola putri kembali bisa berprestasi di kancah internasional.

"Sebelum COVID-19, sudah dimulai liga wanita, tapi pandemik membuat kompetisi berhenti. Insya Allah ke depan, saya sudah berdiskusi juga dengan tim kepelatihan, dan dari PT Liga Indonesia Baru yang nantinya akan menghidupkan kembali liga yang saya rasa cukup baik," kata Iwan Bule.

Dia juga cukup senang, klub-klub profesional, khususnya di Liga 1 sudah memiliki tim-tim putri yang siap tampil dalam sebuah kompetisi, seperti Persib Bandung sampai Arema FC. Sehingga, dia akan berusaha secepatnya untuk menggulirkan kembali kompetisi, demi membantu Timnas Indonesia Putri berprestasi.

2. Dulu berprestasi, tapi kini jalan di tempat

Pemain Timnas Indonesia Wanita, Ade Mustika (nomor sembilan) berusaha tampil maksimal di Piala Asia agar timnya bisa melaju ke Piala Dunia Wanita. (Instagram/@ademustikaaaa)

Sampai saat ini, kompetisi untuk kaum hawa di Indonesia memang masih sangat memprihatinkan. Hal itu berbeda jauh dengan yang terjadi 40 silam. PSSI mampu bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menggelar Piala Kartini (1981) dan Invitasi Galanita (1982). 

Klub seperti Putri Mataram, Putri Semarang, Putri Priangan, hingga Buana Putri, santer terdengar di berbagai penjuru Tanah Air. Dua nama terakhir bahkan jadi raksasa yang acap kali adu sikut bersaing meraih gelar dalam rivalitas tertinggi.

Hasilnya, Timnas Indonesia Putri bisa menorehkan prestasi di kancah internasional. Pasukan Srikandi bahkan sempat membuat kejutan dengan mengalahkan Jepang di Piala Asia 1977 dan melaju babak semifinal ajang tersebut.

Usai itu, beragam pencapaian pun diraih, mulai dari juara turnamen segitiga 1979, runner up di ASEAN Womens Championship edisi 1982 dan 1985, meraih posisi empat Piala Asia 1986, hingga perunggu SEA Games 1997 serta 2002.

Baca Juga: Ingin Buat Keajaiban, Timnas Putri Kejar Tiket Piala Dunia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya