TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Muhammad Osamanmusa, Bintang Timnas Futsal Thailand Keturunan Ghana

Di usia 21 tahun, Osamanmusa sudah jadi bintang besar

sport.mthai.com

Jakarta, IDN Times - Thailand memastikan diri jadi kampiun Piala AFF Futsal 2019 yang ke-15 kali usai menundukkan Timnas Indonesia dengan skor 5-0 dalam partai puncak.

Hal itu tak lepas dari performa gemilang para pemainnya, terutama salah satu bintangnya, Muhammad Osamanmusa.

Sepanjang turnamen ini, Osamanmusa berhasil mengoleksi tujuh gol, termasuk satu gol pembuka saat mengalahkan Timnas Indonesia. Tak pelak, dirinya dinobatkan sebagai top skor turnamen dan layak mendapatkan Sepatu Emas.

Baca Juga: Mengenal Kensuke Takahashi, Pelatih Pengukir Sejarah Timnas Futsal

1. Osamanmusa pernah masuk nominasi pemain muda terbaik dunia

sport.mthai.com

Performa gemilangnya ini tak cuma terjadi tahun ini saja. Jauh menoleh ke belakang, yakni tahun 2006, 2017, dan 2018, dirinya juga bisa tampil baik bersama skuat Negeri Gajah Putih. Tak hanya memberikan gelar bagi negaranya, dirinya mampu berkontribusi maksimal dalam gelaran ajang serupa tersebut.

Bahkan, penampilannya itu membuat Osamanmusa didapuk sebagai salah satu bintang muda terbaik dunia pada 2017 lalu versi Umbro Futsal Awards 2018.

Ia disejajarkan dengan bintang-bintang muda dari negara kuat lain yang memiliki tradisi futsal cukup baik seperti Gabriel P. Martin (Brasil), Matia Rosa (Argentina), Ali Hussein (Iran), dan Akbra Usmonov (Uzbekistan).

2. Osamanmusa harus bekerja keras sejak muda

sport.mthai.com

Dikenal memiliki penampilan yang sangat baik, pemain berusia 21 tahun itu ternyata harus melalui hidup yang penuh perjuangan. Tak mudah baginya menemukan jalan karier cemerlang sebelum akhirnya mulai bergabung dengan Timnas Thailand saat berusia 18 tahun.

Osamanmusa adalah pemain berdarah Ghana yang hidup bersama neneknya di Thailand. Ia sudah menjadi yatim lantaran ayahnya meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan di Kanada. Sedangkan ibunya harus bekerja jauh hingga meninggalkan Osamanmusa bersama neneknya.

"Ayah saya meninggal sejak saya berusia tiga tahun. Sedangkan, ibu saya harus sering bepergian sejak masih muda. Jadi saya harus tinggal bersama nenek saya. Tak mudah tumbuh tanpa memegang uang yang cukup, hal itu menyebabkan banyak orang harus mengatasi rintangan," kata Osamanmusa dilansir dari MThai Sport.

3. Tampil gemilang dalam kompetisi regional, Osamanmusa dilirik tim kuat

sport.mthai.com

Meski hidup tak berkecukupan, hal itu tak membuat cita-citanya menjadi pemain futsal kendor. Ia selalu bekerja keras dan menempa diri untuk tampil bersama sekolahnya dalam pelbagai turnamen.

"Sejak program futsal, saya bersama Wat Benchamabophit di sekolah menengah pertama, kemudian pindah ke Sekolah Ratchawinit, tapi Bang Khen adalah titik balik penting. Saya diutus tampil di Bangkok bersama Distrik Lak. Di sana penampilan saya dilihat langsung Presiden BTS Bangkok," ujarnya.

Baca Juga: Dibantai Thailand, Timnas Futsal Indonesia Gagal Runtuhkan Dominasi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya