Rafli Asrul dan Peran Suffaco di Garuda Select
Di angkatan kedua ini, Rafli jadi salah satu yang menonjol!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Birmingham, IDN Times - Sosoknya tampak kecil dan ringkih, namun sejatinya ia tangguh dan pemberani. Daya jelajahnya tinggi, terbukti karena ia catatkan distance covered tertinggi di skuat Garuda Select.
Sekilas, kamu akan melihatnya seperti Hobbit, karakter kunci di film "Lord of The Rings" yang populer itu. Ia lincah berlari seperti Frodo Baggins, namun berani dan tangguh seperti Bilbo Baggins. Namanya Rafli Asrul, pemuda 16 tahun kelahiran Enrekang, Sulawesi Selatan.
Di Garuda Select angkatan kedua ini, Rafli jadi salah satu pemain kunci di skuat asuhan Dennis Wise dan Des Walker. Bahkan, bersama Brylian Aldama, Bagus Kahfi, dan David Maulana, bisa dibilang Rafli adalah nyawa penting dari skuat tim ini. Setidaknya, itu yang IDN Times dapati ketika menonton langsung aksi Rafli bersama Garuda Select selama di Birmingham, Inggris.
Baca Juga: Rafli Asrul, Si Hobbit Andalan Garuda Select, Beberkan Resep Saktinya!
1. Rafli, sang suffaco Garuda Select
Di ranah taktik, suffaco bisa dibilang adalah peran sebagai defensive forward atau second striker. Peran ini beroperasi tak hanya di garis depan membantu lini serang, tapi juga di tengah, membantu menjembatani antara gelandang dan striker di depan.
Suffaco sendiri sejatinya cukup rumit diterapkan. Pemain yang ditugaskan untuk peran ini tak semata butuh daya jelajah dan stamina kuat saja, namun juga insting gol dan daya gedor yang mumpuni. Mari tengok apa yang dilakukan Park Ji-sung bersama Manchester United asuhan Sir Alex Ferguson sebagai contoh.
Ji-sung dikenal salah satunya karena ketangguhan fisiknya yang luar biasa. Ia bahkan disebut-sebut seperti berlari dengan tangki oksigen di punggungnya. Peran sebagai suffaco dimainkan Ji-sung salah satunya kala menghadapi AC Milan di Liga Champions tahun 2010, di mana Ji-sung kala itu ditugaskan sebagai suffaco untuk mematikan peran Andrea Pirlo.
Dan di Garuda Select, Rafli Asrul memainkan peran suffaco dengan baik. Di atas kertas, Garuda Select bermain dengan formasi 4-3-3, namun di lapangan, mereka lebih fleksibel. Subhan Fajri dan Ferdiansyah lebih sebagai gelandang sayap, sementara Brylian dan David menjaga lini tengah dengan Rafli sedikit ke atas, bermain dekat dengan Bagus Kahfi, sang striker tunggal.
Rafli bisa ada di mana-mana, menekan gelandang dan bek lawan, turun ke bawah menjemput bola, berada di sisi sayap untuk superioritas jumlah pemain di flank, hingga ada di kotak penalti untuk menyerang gawang lawan!
Baca Juga: Duet Bagus-Rafli di Garuda Select Mirip Tsubasa dan Misaki