TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Selamat Datang (Lagi), PSM Madiun

Dualisme berakhir, PSM akan berkompetisi di Liga 3 2019

Twitter/@infosuporter

Jakarta, IDN Times - Kamu pikir PSM hanya milik Makassar? Tunggu dulu, karena masih ada PSM Madiun. Bahkan, merunut pada sejarah panjang sepakbola negeri ini, klub dari kota kecil di Jawa Timur, Madiun ini, punya andil besar dalam terbentukan federasi sepakbola kita, PSSI.

Setelah dualisme yang terjadi sejak 2011, Madiun memang hanya memiliki dua tim saja yakni Madiun Putra FC dan Madiun United. PSM Madiun 'dipaksa' vakum dalam waktu lama dan baru resmi 'dibangkitkan' lagi pada kompetisi tahun 2019 nanti.

Baca Juga: Rangkap Jabatan Pengurus PSSI dan Pemilik Klub Jadi Polemik

1. Diawali terpilihnya Nono Djatikusumo sebagai Ketua Askot PSSI Madiun

madiuntoday.id

Terpilihnya Nono Djatikusumo sebagai Ketua Askot PSSI Madiun membuka pintu pada kembalinya status PSM Madiun. Nono menang pemilihan suara dengan mengungguli Hari Radte, yang akhirnya ditunjuk menjadi sekretaris tim PSM. Nono sendiri ingin melupakan dualisme yang pernah terjadi.

"Tujuan kami setelah kongres adalah melupakan masa silam. Sekarang, saya ingin merangkul semua pihak agar bersama membangun PSM. Selain itu, saya juga ingin bangkitkan kompetisi internal klub dulu," ujar Nono yang juga Kepala Dispendukcapil Kota Madiun.

2. The Mad Man apresiasi pulihnya status PSM

Twitter/@persisofficial

Perwakilan suporter PSM, The Mad Man, yakni Recky Supriono, mengapresiasi langkah PSSI Kota Madiun memulihkan status PSM. Ia sendiri juga tidak mempermasalahkan jika Laskar Banteng Wilis harus mulai dari kasta terbawah yakni Liga 3.

’’Yang penting, PSM Madiun bangkit dulu. Tapi, pada prinsipnya kami siap mendukung PSM Madiun bisa eksis,’’ ujar Recky yang terlibat di kongres Askot PSSI Kota Madiun bersama ratusan The Mad Man pada Selasa (11/12) malam lalu.

3. Askot siap gulirkan kompetisi internal yang melibatkan 23 klub

Twitter/@infosuporter

Lebih lanjut, Nono juga memastikan bahwa kompetisi internal PSM Madiun akan dihelat dalam waktu dekat. Untuk diketahui, 23 klub internal PSM sendiri sudah siap jika diminta berkompetisi. Terkait hal ini, Nono menyebutkan bahwa kompetisi internal penting bagi keberlangsungan skuat PSM.

"Sebelum akhir tahun ini, kompetisi internal itu harus sudah kelar. Terkait pendanaan, kami menunggu dari KONI Kota Madiun. Setelahnya, hasil dari kompetisi internal itu akan digunakan sebagai evaluasi pengembangan PSM Madiun. Pemain-pemain itu juga akan digunakan untuk persiapan Porprov 2019 di Lamongan," ujar Nono dikutip dari Radar Madiun.

4. PSM Madiun adalah 1 dari 7 klub pendiri PSSI

Twitter/@infosuporter

Untuk generasi sekarang, tak banyak yang tahu bahwa PSM Madiun yang didirikan pada tahun 1929 merupakan 1 dari 7 klub yang ikut terlibat mendirikan PSSI di Yogyakarta pada 19 April 1930.

7 klub itu sendiri dahulu masih diberi nama mengikuti era penjajahan kolonial Belanda yakni Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ), Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB), Perserikatan Sepakraga Mataram (PSM), Vortenlandsche Voetbal Bond (VVB), Madioensche Voetbal Bond (MVB), Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM), dan Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond (SIVB).

Sederhananya, klub-klub itu sekarang bernama Persija Jakarta, Persib Bandung, PSIM Yogyakarta, Persis Solo, PSM Madiun, PPSM Magelang, dan Persebaya Surabaya. Walau PSM ikut mendirikan PSSI, status klub tertua di Indonesia sendiri masih dipegang PSM yang lain dari Makassar, yang didirikan sejak tahun 1915. 

Baca Juga: Diisukan Ketua PSSI, Erick Thohir Ingin Kelola Liga

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya