TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Berduka untuk Kanjuruhan, KOI Kenakan Pita Hitam Seminggu

Indonesia banjir ucapan duka

Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari mengatakan KOI akan mengenakan pita hitam selama sepekan sebagai wujud duka terhadap tragedi Kanjuruhan. (dok. NOC Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) memutuskan untuk mengenakan pita hitam sebagai tanda duka atas tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022) lalu. Pita hitam akan digunakan selama satu pekan ke depan.

"Komite Olimpiade Indonesia mengucapkan duka cita sedalam-dalamnya untuk para korban Stadion Kanjuruhan. Hari ini hingga tujuh hari ke depan, KOI akan mengenakan pita hitam sebagai bentuk belasungkawa atas apa yang terjadi," kata Okto mengutip keterangan tertulis, Senin (3/10/2022).

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Tinggalkan Pilu bagi Warga Sekitar

1. Indonesia banjir ucapan duka

Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari mengatakan KOI akan mengenakan pita hitam selama sepekan sebagai wujud duka terhadap tragedi Kanjuruhan. (dok. NOC Indonesia)

Okto mengaku menerima banyak ucapan bela sungkawa dari berbagai pihak. Belasungkawa atas musibah di Kanjuruhan juga diutarakan para petinggi olahraga dunia, mulai dari President International Olympic Committee (IOC) Thomas Bach, Presiden Federation Internationale de Football Association (FIFA) Gianni Infantino, serta klub-klub sepak bola Eropa.

Bahkan, LaLiga mengadakan sesi mengheningkan cipta selama satu menit sebelum pertandingan dimulai. Selama pertandingan, pita hitam dan bendera Merah Putih juga ditayangkan.

"Sampai hari ini, yang disampaikan kepada kami bentuknya belasungkawa. Tetapi, kami bersama stakeholder olahraga di Indonesia, harus segera duduk untuk berbicara dalam domain yang lebih besar yaitu kepentingan Merah Putih," kata Okto.

2. Tragedi Kanjuruhan jadi tamparan keras sepak bola Indonesia

Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari mengatakan KOI akan mengenakan pita hitam selama sepekan sebagai wujud duka terhadap tragedi Kanjuruhan. (dok. NOC Indonesia)

Tragedi Kanjuruhan menjadi tamparan keras bagi sepak bola Indonesia. Bagaimana tidak, tragedi Kanjuruhan masuk buku rekor sebagai insiden terburuk yang masuk dalam tiga besar di sepak bola dunia.

Jatuhnya korban di Kanjuruhan disebut Okto menjadi pengingat dalam membentuk tata kelola olahraga dan pertandingan agar lebih baik ke depannya.

"Mereka yang meninggal di Stadion Kanjuruhan akan selalu ada di hati dan doa kami. Semoga, para korban mendapat kedamaian dan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," ujar Okto.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia U-17 Tanpa Penonton Usai Tragedi Kanjuruhan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya