Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Bagi pesepak bola profesional, latar belakang keluarga seringkali tidak memiliki pengaruh berarti. Namun, bagi sejumlah pesepak bola profesional yang sudah memiliki anak mungkin bisa menjadi pengaruh besar bagi anaknya untuk mengikuti jejak ayahnya. Contohnya beberapa pesepak bola ini memiliki ayah seorang pesepak bola juga.
Membawa nama besar ayahnya, bagaimana sepak terjang sang anak di lapangan hijau?
1. Kasper Schmeichel - Peter Schmeichel
Kasper Schmeichel yang saat ini menjadi penjaga gawang Leicester City adalah anak dari mantan penjaga gawang sekaligus legenda Manchester United Peter Schmeichel. Berbeda dengan ayahnya yang mendapatkan lebih dari 15 trofi sepanjang karirnya, sampai saat ini Kasper hanya menorehkan satu trofi yaitu trofi liga Inggris pada tahun 2016.
Namun, mereka sama hebatnya. Masing-masing telah mendapatkan penghargaan Player of The Year Denmark setidaknya satu kali.
Baca Juga: 8 Pemain Sepak Bola Bapak dan Anak yang Sukses Juara Liga
2. Pierre-Emerick Aubameyang - Pierre Aubame
Aubameyang saat ini menjadi pemain kunci di Arsenal. Setelah diboyong dari Borussia Dortmund pada tahun 2018, di musim berikutnya ia menjadi salah satu top skorer liga Inggris dengan torehan 22 gol sebanding dengan Mo Salah dan Sadio Mane.
Berbeda dengan anaknya yang berposisi sebagai striker, posisi Pierre Aubame di lapangan adalah sebagai pemain belakang. Mengawali kariernya pada tahun 1982, setelah melanglang buana bermain di liga di benua Eropa, Afrika, hingga Amerika Selatan dan pensiun pada tahun 2002.
3. Giovanni Simeone - Diego Simeone
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Giovanni berposisi sebagai ujung tombak di Cagliari. Setelah kembali dari masa peminjaman di Fiorentina, pada musim ini Giovanni di Serie A telah tampil 17 kali dan mencetak 5 gol dan 1 assist.
Ayahnya, Diego Simeone saat ini menjadi pelatih Atletico Madrid, tim yang pernah diperkuat semasa masih menjadi pemain. Sebagai gelandang, Diego telah menorehkan 81 gol dan 10 assist sepanjang kariernya. Prestasinya sebagai manajer bisa dibilang sangat cemerlang, ia pernah menjadi World Best Club Coach pada tahun 2016 dan memberikan lebih dari 5 trofi bagi Atletico Madrid.
4. Henrikh Mkhitaryan - Hamlet Mkhitaryan
Pemain berdarah Armenia ini pernah memperkuat beberapa tim besar di Eropa seperti Borussia Dortmund, Manchester United, Arsenal, dan AS Roma. Henrikh Mkhitaryan telah mendapatkan 88 caps bersama timnas Armenia dan mencetak 30 gol.
Hamlet Mkhitaryan, ayah dari Henrikh, kariernya tidak secermerlang anaknya. Ia sempat memperkuat beberapa klub di liga Armenia dan Prancis. Hamlet juga sempat membela Armenia walaupun hanya dalam 2 pertandingan. Sayangnya, ia meninggal dunia pada 2 Mei 1996.
Baca Juga: Duo Bersaudara, Inilah 6 Kakak-Adik yang Menjadi Pemain Sepak Bola Top