TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Menarik setelah Chelsea Kalahkan Manchester City di Final UCL

Chelsea juara, Manchester City menderita

Chelsea juara Liga Champions musim 2020/2021 (instagram.com/chelseafc)

Chelsea sukses menahbiskan diri sebagai juara UEFA Champions League (UCL) atau Liga Champions musim 2020/2021. Kepastian itu didapat setelah mereka mampu mengalahkan Manchester City dengan skor 1-0 dalam partai final yang digelar di Estadio do Dragao, Porto, Portugal, pada 30 Mei 2021 dini hari.

Kai Havertz menjadi bintang kemenangan The Blues berkat gol semata wayangnya yang diciptakan pada menit ke-42. Bagi Chelsea, gelar Liga Champions yang diraih di musim ini merupakan yang kedua kalinya dalam sejarah klub setelah sebelumnya mereka dapat pada musim 2011/2012 silam.

Kemenangan Chelsea atas Manchester City di partai final juga diiringi dengan berbagai fakta unik dan menarik. Apa saja fakta menarik yang dimaksud? Berikut ulasan lengkapnya!

1. Kai Havertz mengukir catatan khusus

Kai Havertz (twitter.com/kaihavertz29)

Kai Havertz sukses menciptakan satu gol di laga final yang menentukan kemenangan Chelsea. Gol tersebut merupakan gol pertamanya di ajang Liga Champions. Havertz menyamai catatan Ilkay Gundogan yang sukses mencetak gol perdana di Liga Champions dalam laga final musim 2012/2013 bersama Borussia Dortmund.

Tak hanya itu, Kai Havertz juga menorehkan catatan lainnya. Ia dinobatkan sebagai pemain Jerman termuda kedua yang sukses menciptakan gol di partai final Liga Champions pada usia 21 tahun dan 352 hari. Ia hanya kalah muda dari pemain Dortmund, Lars Ricken, yang mencetak gol di final Liga Champions musim 1996/1997 pada usia 20 tahun 322 hari.

2. Edouard Mendy tampil gemilang dalam menjaga gawang Chelsea

Edouard Mendy (twitter.com/Squawka)

Edouard Mendy merupakan salah satu rekrutan anyar Chelsea musim 2020/2021. Di musim debutnya ini, ia langsung tampil begitu memukau dalam menjaga gawang The Blues. Khusus di Liga Champions, ia sudah tampil dalam 12 laga.

Perlu diketahui, musim ini merupakan musim perdananya bermain di Liga Champions. Mendy hanya kemasukan 3 gol dan menciptakan 9 clean sheet. Dengan catatan itu, kiper asal Senegal tersebut menjadi kiper dengan clean sheet terbanyak dalam musim debut di Liga Champions.

Baca Juga: Thomas Tuchel, dari Pelayan Bar ke Final Liga Champions

3. Thiago Silva kalah bersama PSG dan juara bersama Chelsea

Thiago Silva (skysports.com)

Tak hanya Kai Havertz dan Edouard Mendy, Thiago Silva juga mencatatkan rekor tersendiri. Bek Chelsea tersebut di musim sebelumnya juga tampil di final Liga Champions bersama PSG. Dengan begitu, ia menjadi pemain kelima setelah Marcel Desailly, Paulo Sousa, Samuel Eto'o, dan Alvaro Morata, yang bermain di final Liga Champions dalam dua musim beruntun bersama dua tim yang berbeda.

Silva yang kini sudah tak lagi berusia muda juga mencetak rekor lainnya. Ia dinobatkan sebagai pemain tertua Chelsea yang bertanding di partai final ajang Eropa pada usia 36 tahun dan 249 hari. Silva menggeser posisi yang sebelumnya ditempati oleh Claude Makelele yang bermain di final Liga Champions musim 2007/2008 melawan Manchester United.

4. Bernardo Silva dan Phil Foden akhiri rekor manis

Bernardo Silva dan Phil Foden (skysports.com)

Rekor menarik tak hanya diraih oleh para pemain Chelsea. Dua pemain City, yakni Bernardo Silva dan Phil Foden, juga memiliki catatan unik. Sayangnya, catatan yang mereka buat terbilang menyakitkan. Selain gagal meraih trofi, mereka harus rela memutus rekor kemenangannya di Liga Champions.

Sebelum final, Bernardo tak pernah mencicipi kekalahan di Liga Champions dalam 26 laga (23 menang dan 3 hasil imbang). Sementara itu, Foden tak pernah kalah dalam 21 laga (18 menang dan 3 hasil imbang). Meski akhirnya kalah di final, mereka tetap menjadi dua pemain dengan rentetan kemenangan terpanjang di pentas Liga Champions.

5. Thomas Tuchel sang spesialis penakluk Pep Guardiola

Thomas Tuchel (skysports.com)

Thomas Tuchel ditunjuk sebagai pelatih Chelsea pada pertengahan musim 2020/2021. Ia menggantikan posisi Frank Lampard yang dianggap gagal mengangkat performa Chelsea. Berkat kejeniusan Tuchel, Chelsea secara perlahan mampu bangkit hingga akhirnya juara Liga Champions.

Hingga kini Tuchel telah memainkan 30 laga dengan 3 laga di antaranya, termasuk final Liga Champions, bertanding melawan Manchester City yang ditangani Pep Guardiola. Hebatnya, Tuchel selalu menang dalam tiga laga tersebut. Ia pun mampu menyamai catatan Jurgen Klopp bersama Liverpool tahun 2018.

6. Nasib malang Pep Guardiola

Pep Guardiola (skysports.com)

Di sisi lain, pelatih Manchester City, Pep Guardiola, harus menerima kenyataan pahit. Ia gagal membawa The Citizens meraih trofi Liga Champions. Kekalahan di final tersebut merupakan yang pertama kalinya dalam masa kepelatihan Pep Guardiola bersama Manchester City. 

Selain itu, Chelsea tampaknya benar-benar menjadi momok menakutkan bagi pelatih asal Spanyol tersebut. Dalam 20 pertemuan dengan Chelsea di semua kompetisi, ia harus takluk sebanyak 9 kali. Catatan kekalahan tersebut merupakan yang terbanyak dalam karier kepelatihannya.

Baca Juga: Hasil Final Liga Champions: Chelsea Juara!

Verified Writer

Nur Romli

Coba aja dulu...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya