TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Haru si Bengal Balotelli dan Ibu Angkatnya

Ia diadopsi keluarga Italia sejak umur 3 tahun

instagram.com/mbp459

Membicarakan striker Italia, Mario Balotelli, tentu tak lepas dari berbagai aksi bengalnya, baik di dalam maupun luar lapangan. Sudah tak terhitung lagi berapa yang melibatkan kasus pria 30 tahun itu. Mulai kecelakaan mobil hingga berseteru dengan rekan satu tim semua sudah pernah ia lakoni.

Tapi, tak banyak yang tahu tentang kisah masa kecil seorang Balotelli. Pemain keturunan Ghana tersebut adalah seorang anak hasil adopsi oleh keluarga Balotelli asal Italia.

1. Lahir di Palermo, Balotelli berasal dari keluarga imigran 

Instagram.com/mb459

Mario Balotelli lahir di Palermo, Italia pada 12 Agustus 1990 dengan nama Mario Barwuah. Ia merupakan anak pasangan imgran Ghana, Rose dan Thomas Barwuah. Lantaran kondisi ekonomi, pasangan yang memiliki anak ini pun tak mampu merawat Balotelli dengan baik. 

Mereka pun kemudian menyerahkannya ke tempat penitipan anak. Tak hanya soal makanan sehari-hari, keluarga itu akhirnya menyerahkan Balotelli karena mereka tak mampu membiayai perawatan kesehatan sang anak. Balotelli kecil diketahui mengidap sebuah penyakit yang mengancam jiwanya.

Baca Juga: Ingin Bahagiakan Putrinya, Balotelli Berhasrat untuk Gabung Napoli

2. Ia diadopsi oleh keluarga Balotelli saat masih berusia 3 tahun

facebook.com/MarioOfficialBalotelli

Beruntung sepasang keluarga kaya, yaitu Sylvia dan Fransesco Balotelli dari Brescia datang ke tempat tersebut. Mereka kemudian memutuskan untuk mengadopsi Balotelli yang kala itu berusia 3 tahun sekaligus mengubah namanya menjadi Mario Balotelli. Pada beberapa tahun pertama, Balotelli masih kerap bertemu kedua orangtua kandungnya. Namun, menginjak remaja, ia tak mau lagi melakukannya. 

Ia bahkan menolak kembali kepada kedua orangtuanya. Padahal, dalam perjanjian adopsi disebutkan saat dewasa Balotelli berhak memilih kembali pada ayah dan ibu kandungnya. Ia mengaku sakit hati karena merasa ditinggalkan. 

3. Sakit hati ditelantarkan, Balotelli tak mau kembali pada ibu kandungnya

Instagram.com/mb459

Keputusan itu pun membuat Balotelli kian dekat dengan Sylvia. "Bahkan, saat tidur, ia tak mau melepas genggaman tangan ibu," kata Christina, kakak Balotelli seperti dikutip dari The Guardian. Tak hanya sebagai ibu, Sylvia juga adalah pendukung utama Balotelli dalam bermain bola. Ia kerap mendampingi sang anak saat berlatih. 

Pada usia 11 tahun, Balotelli mulai menjalani karier sepak bolanya bersama tim junior Lumezzane. Di klub inilah kebintangan "Super Mario" mulai terlihat. Setelah masuk tim senior, ia kemudian dilirik oleh Inter Milan. Bahkan, sempat menandatangani kontrak sebagai pemain pinjaman. 

4. Ia dedikasikan dua gol penting di EURO untuk sang ibu

Twitter.com/World Soccer Talk

Salah satu puncak karirnya adalah saat membela tim nasional Italia pada Euro 2012. Dalam laga semifinal, ada sebuah peristiwa yang paling diingat oleh pencinta bola dunia. Ia menjadi penentu dengan dua golnya saat Italia mampu mengandaskan Prancis di semifinal. 

Usai pertandingan, ia pun berlari menuju tribun penonton dan memeluk Sylvia sambil menangis. Balotelli mengaku mendedikasikan dua gol tersebut untuk Sylvia yang selama ini telah merawatnya. 

"Saya langsung berlari ke arahnya dan membisikkan bahwa dua gol ini untuknya. Saya telah menantikan momen ini begitu lama, terlebih ketika saya tahu ibu ada di bangku penonton," ujar Balotelli.

Baca Juga: Menjelang Laga Uji Coba, Mario Balotelli Ingin Dipanggil Timnas Italia

Verified Writer

Kuncoro

Penikmat tanggal muda

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya