TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Musim Terburuk Manchester United sejak Ditinggal Sir Alex Ferguson

Musim 2021/2022 ini termasuk salah satunya

potret pelatih dan pemain Manchester United ketika tersingkir dari Piala FA 2021/2022 (skysports.com)

Manchester United pernah mengalami masa-masa kejayaan saat ditangani oleh pelatih Sir Alex Ferguson. Bersama pelatih asal Skotlandia tersebut, Setan Merah sukses meraih puluhan gelar. Namun, sejak Ferguson pensiun pada akhir 2012/2013, United seolah kehilangan arah dan kesulitan meraih trofi bergengsi.

Jangankan meraih trofi, Manchester United bahkan kerap terseok-seok di berbagai kompetisi dalam beberapa musim terakhir. Lima musim berikut ini pantas disebut musim terburuk yang dialami Manchester United semenjak ditinggal Sir Alex Ferguson.

1. Musim 2013/2014

Manchester United dikalahkan Liverpool di Premier League 2013/2014. (liverpoolfc.com)

Setelah ditinggal Ferguson, Manchester United secara mengejutkan menunjuk David Moyes menjadi pelatih mereka pada awal musim 2013/2014. Moyes disebut-sebut mendapat kepercayaan penuh dari Ferguson, sehingga fans pun pantas optimis. Namun, apa daya Moyes yang sebelumnya melatih Everton terbukti belum layak menangani United.

Setan Merah memang mengawali musim 2013/2014 dengan memenangi Community Shield. Namun, selebihnya mereka tampil buruk di sepanjang musim tersebut sehingga harus puasa trofi. Bahkan, United finis di posisi ke-7 Premier Leage saat itu; kali pertama mereka finis di luar tiga besar sejak tahun 1991.

Hasil yang diraih United di ajang lain pada musim itu pun mengecewakan. Mereka gugur di putaran ketiga Piala FA, mentok di semi final Piala Liga, dan hanya sampai perempat final Liga Champions. Tak heran jika Moyes akhirnya dipecat menjelang musim berakhir dan jabatannya diserahkan sementara ke Ryan Giggs.

Baca Juga: 6 Catatan Menarik Kemenangan Everton atas Manchester United di EPL

2. Musim 2014/2015

Angel Di Maria dan Radamel Falcao gagal bersinar bersama Manchester United pada 2014/2015. (twitter.com/squawka)

Pada musim berikutnya, yaitu musim 2014/2015, Manchester United diselimuti optimisme untuk bangkit. Mereka menunjuk Louis van Gaal sebagai pelatih baru setelah pelatih asal Belanda itu sukses membawa negaranya tampil apik di Piala Dunia 2014. Prestasi Setan Merah di liga pun sedikit membaik, dengan finis di urutan ke-4.

Namun, hal itu tetap terbilang tidak cukup karena United lagi-lagi mengakhiri musim tanpa trofi. Mereka terhenti pada babak awal Piala FA serta Piala Liga. Ditambah sejumlah pemain bintang yang flop, seperti Radamel Falcao dan Angel Di Maria. Musim 2014/2015 pantas disebut sebagai musim yang paling buruk bagi United.

3. Musim 2018/2019 

Para pemain Manchester United meratapi kegagalan di Liga Champions musim 2018/2019. (skysports.com)

Manchester United berhasil meraih trofi pada musim 2015/2016 dan 2016/2017, serta tampil cukup baik pada 2017/2018 meski tak juara. Namun, performa mereka kembali menurun pada musim 2018/2019. Pelatih MU saat itu, Jose Mourinho, mulai kesulitan mengangkat Setan Merah sehingga akhirnya dipecat. Posisinya pun digantikan oleh Ole Gunnar Solskjaer pada paruh musim.

Bersama Solskjaer, United awalnya sempat tampil menjanjikan. Bahkan, kala itu mereka sempat meraih kemenangan beruntun. Namun, mereka jeblok lagi menjelang akhir musim. Alhasil, posisi empat besar pun kembali lepas karena mereka hanya finis di tangga ke-6. Manchester United juga gagal tampil maksimal di tiga ajang lain sehingga lagi-lagi harus puasa gelar.

4. Musim 2019/2020

Bruno Fernandes dan Victor Lindelof berdebat ketika Manchester United dikalahkan Sevilla di Europa League 2019/2020. (skysports.com)

Musim 2019/2020 menjadi musim penuh pertama bagi Ole Gunnar Solskjaer sebagai pelatih Manchester United. Mereka sempat terseok-seok di awal musim, tetapi mulai mengganas menjelang akhir. Namun, kebangkitan itu tetap terlambat bagi United sehingga mereka hanya finis di posisi ketiga.

Secara permainan, United sebenarnya tampil cukup solid pada 2019/2020. Namun, musim itu tetap terbilang buruk bagi mereka karena hasil akhir yang menyesakkan. United sukses mencapai semi final Piala FA, Piala Liga, serta Europa League, tetapi gugur pada ketiga laga semi final tersebut.

Sudah begitu, Manchester United juga harus menerima kenyataan bahwa yang jadi juara Premier League 2019/2020 adalah rival abadi mereka, Liverpool. The Reds pun menambah koleksi trofi liga milik mereka menjadi 19 trofi; makin mengejar United yang punya 20 trofi.

Baca Juga: Manchester United Terbelah Akibat Ten Hag

Verified Writer

Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya