Jose Mourinho yang Sudah Tidak Spesial Lagi
Mourinho tidak lagi bergelimang trofi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Jose Mourinho, dahulu kala, adalah manajer yang bergelimang prestasi. Sejak menangani Porto hingga Manchester United, trofi jadi hal yang akrab bagi pria asal Setubal tersebut.
Di Porto, dia mampu meraih gelar Liga Primer Portugal, Piala UEFA, bahkan gelar Liga Champions Eropa. Bersama Chelsea, dia mampu meraih tiga mahkota Premier League dalam dua masa periode kepelatihan, plus satu trofi Piala FA dan tiga gelar Piala Liga Inggris.
Puncak prestasi Mourinho terjadi saat menangani Inter Milan. Bersama klub asal Italia tersebut, dia sukses meraih treble pada musim 2009/10, dengan meraih trofi Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions, bersama para pemain macam Diego Milito dan Wesley Sneijder.
Namun, seiring menuanya usia Mourinho, prestasinya sudah tidak lagi segemilang dulu. Mourinho, perlahan, tidak lagi jadi sosok yang spesial atau sesuai julukannya, The Special One.
Baca Juga: 5 Kali Dipecat, Mourinho Dapat Pesangon Sampai Rp1,5 Triliun
1. Mourinho tidak lagi bergelimang trofi
Dalam tiga musim terakhir, atau tepatnya mulai musim 2017/18, trofi tidak lagi jadi sahabat karib Mourinho. Trofi seakan menjauh dari dirinya, seperti di liga domestik dan trofi kompetisi Eropa.
Terakhir kali Mourinho meraih trofi terjadi pada musim 2016/17. Saat itu, dia mampu mengantarkan MU meraih tiga trofi, yakni Community Shield, Piala Liga, dan Liga Europa.
Selepas itu, entah kenapa trofi tidak lagi berdatangan kepadanya. Pada musim 2017/18, dia mengantarkan MU finis di peringkat dua Premier League, tapi memble di kompetisi-kompetisi lain macam Piala FA, Piala Liga, dan tentu saja Liga Champions.