Piala Eropa 2024 Pakai Sistem Baru
Presiden UEFA kritik sistem Piala Eropa 2020
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menyiratkan Piala Eropa 2024 tidak akan menggunakan sistem yang sama dengan edisi 2020. Tampaknya, Piala Eropa 2024 akan menggunakan sistem baru.
Hal itu seiring dengan kritik Ceferin kepada sistem yang diterapkan di Piala Eropa 2020. Menurutnya, sistem ini tidak ideal karena menghadirkan ketidakseimbangan di sana-sini. Apa kritik Ceferin terhadap sistem Piala Eropa 2020?
Baca Juga: Ricuh Final Piala Eropa 2020: Fans Ribut Sampai Pelecehan Seksual
1. Jarak tempuh yang berbeda satu sama lain
Salah satu poin yang dikritik Ceferin dari sistem Piala Eropa 2020adalah perkara jarak tempuh. Menurutnya, Piala Eropa 2020 yang dihelat di 11 kota berbeda membuat jarak tempuh satu tim dengan lainnya tidak sama. Ini melahirkan ketidakadilan.
Sebagai contoh, Swiss jadi tim yang harus menempuh jarak terjauh di Piala Eropa 2020, yakni 15.485 kilometer. Di sisi lain, Skotlandia hanya menempuh jarak sejauh 1.108 kilometer saja. Hal ini jadi pertanyaan tersendiri buat Ceferin.
"Ada satu tim yang harus menempuh jarak 10 ribu kilometer lebih, sedangkan di sisi lain ada tim yang hanya menempuh jarak 1.000 kilometer. Selain tidak adil buat tim, juga untuk fans. Masa, mereka hari ini ada di Roma, dan beberapa hari ke depan harus tiba di Baku?" ujar Ceferin, dilansir BBC.
Baca Juga: Luar Biasa, Italia Pecahkan Rekor Hadiah Juara Piala Eropa