TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sederet Program La Nyalla Mattalitti Jika Jadi Ketum PSSI

Asprov jadi dasar dari program La Nyalla untuk PSSI

La Nyalla Mattalitti paparkan program kerja di hadapan Asprov. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Jakarta, IDN Times - Calon Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti, mulai bergerak. Dia memaparkan apa yang jadi visi, misi, dan programnya jika kelak terpilih menjadi ketua federasi.

Bertempat di Hotel Sultan, Selasa (7/2/2023) malam, La Nyalla memaparkan apa yang akan dia lakukan jika jadi Ketum PSSI di hadapan 25 voters PSSI, yang terdiri dari 25 Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI. Apa saja yang jadi program dari La Nyalla?

Baca Juga: La Nyalla Siapkan Program untuk Liga 1, Liga 2, dan Liga 3

1. Tujuh langkah pengembangan sepak bola

La Nyalla Mattalitti paparkan program kerja di hadapan Asprov. (IDN Times/Sandy Firdaus)

La Nyalla sudah menyiapkan sesuatu jika kelak menjadi Ketum PSSI. Ada tujuh langkah pengembangan sepak bola yang sudah dia siapkan, meliputi pengembangan teknik, penguatan klub, liga profesional, Timnas, pengembangan bisnis, stabilitas finansial, dan industri sepak bola.

"Dari sisi program PSSI Pusat, saya telah menyampaikan 7 langkah untuk membangun sepak bola Indonesia. Dimana 7 langkah tersebut adalah: technical development; club empowerment; professional league; national team; business development; financial stability dan football industry," ujar La Nyalla.

Dari tujuh program utama itu, ada beberapa turunan program yang akan dia laksanakan. Program-program ini nantinya berkaitan dengan tujuh program utama yang jadi fondasi kerja La Nyalla kelak.

2. Pemisahan operator Liga 1 dan Liga 2

Logo Liga 1. (Dok. PT Liga Indonesia Baru)

La Nyalla menyebut, jika terpilih jadi Ketum PSSI kelak, dia akan memisahkan operator Liga 1 dan Liga 2. Hal ini merupakan perwujudan dari rencana lama federasi dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Selain itu, pemisahan operator ini merupakan bagian dari peningkatan kualitas kompetisi. Dengan meningkatnya kualitas dari kompetisi, pada akhirnya akan lahir pemain-pemain berkualitas yang juga siap sedia membela Timnas Indonesia.

"Itu (pemisahan operator) merupakan bagian dari peningkatan kualitas kompetisi dan penguatan kapasitas klub Liga 2 dari aspek teknis serta bisnis," ujar La Nyalla.

Selain bicara soal operator Liga 1 dan Liga 2, La Nyalla juga menyinggung soal Liga 3. Dia mengusung konsep baru untuk kompetisi level ketiga sepak bola Indonesia tersebut, yaitu konsep 10.30.

"Artinya, kompetisi Liga 3 harus dilaksanakan dalam waktu 10 bulan, dan setiap klub harus bertanding secara kompetitif sebanyak 30 kali dalam satu musim kompetisi," ujar La Nyalla.

3. Dana Rp1 miliar per tahun untuk setiap Asprov

La Nyalla Mattalitti paparkan program kerja di hadapan Asprov. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Selain memisahkan operator kompetisi, sekaligus meningkatkan kualitas kompetisi, La Nyalla juga menjanjikan dana subsidi sebesar Rp1 miliar per tahun untuk setiap Asprov PSSI, jika kelak dia terpilih menjadi Ketum PSSI.

"Saya akan memberikan Rp1 miliar setiap tahun kepada Asprov untuk menjalankan program-program yang saya sampaikan, terkait pembinaan di Asprov," ujar La Nyalla.

Nantinya, lewat dana Rp1 miliar ini, Asprov bisa menjalankan Liga 3 dan juga kompetisi-kompetisi level usia muda yang berada di bawah naungan mereka. Namun, pemberian dana subsidi ini bukannya tanpa syarat.

Di tahun pertama menjabat, La Nyalla akan memberikan dana ini tanpa kecuali. Nah, untuk tahun kedua dan seterusnya, dana subsidi akan diberikan berdasarkan evaluasi kinerja para Asprov dalam menjalankan program PSSI pusat.

"Tergantung dari program yang mereka laksanakan. Kalau mereka sanggup melakukan keseluruhannya ya, otomatis akan kami suplai. Namun, kalau tidak melaksanakan ya, pasti tidak berjalan," ujar La Nyalla.

Untuk meyakinkan para Asprov, La Nyalla sampai menandatangani pakta integritas di atas materai dengan salah satu Asprov PSSI, yakni dari Papua Barat. La Nyalla juga nantinya akan memberikan subsidi Rp1,5 miliar untuk klub Liga 2, dan subdisi yang belum disebutkan untuk klub Liga 1.

Baca Juga: [WANSUS] La Nyalla: Money Politic KLB dan Janjinya Bareng Timnas

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya