TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Silang Sengkarut Gagalnya Samuel Balinsa Main di Lampang FC

Kegagalan ini bukan sepenuhnya salah PSSI

Pemain PON Papua, Samuel Balinsa (instagram.com/samuelbalinsa_atta14)

Jakarta, IDN Times - Kegagalan pesepak bola asal Papua, Samuel Balinsa untuk berlaga di salah satu klub Liga 2 Thailand, Lampang FC, menjadi polemik. International Transfer Certificate (ITC) menjadi alasan utama Samuel gagal merumput di Thailand.

Dalam kasus ini, ITC untuk transfer Samuel Balinsa sejatinya dikeluarkan oleh PSSI selaku federasi. Alhasil, warganet banyak yang menyalahkan PSSI karena lalai dalam mengeluarkan ITC ini, yang berakibat pada pupusnya harapan Balinsa main di Thailand.

Namun, perkara ITC ini, sejatinya itu bukan salah PSSI sepenuhnya. Ada andil kesalahan dari pihak Lampang FC selaku perekrut Balinsa.

Baca Juga: Ini Pesan Ketum PSSI Sebelum Pemain Timnas Indonesia Kembali ke Klub

Baca Juga: 5 Transfer Besar pada Pekan Pertama Bursa Transfer Januari 2022

1. PSSI belum menerima TMS dari Lampang FC

Pemain PON Papua, Samuel Balinsa (instagram.com/samuelbalinsa_atta14)

Merunut regulasi transfer FIFA, ITC hanya bisa dikeluarkan setelah Lampang FC melakukan proses Transfer Matching System (TMS). Hingga tanggal 7 Januari 2022 atau batas akhir pendaftaran pemain di Liga 2 Thailand, PSSI tidak pernah menerima ITC Samuel Balinsa.

"Jadi itu aturannya. ITC hanya bisa dikeluarkan setelah Lampang FC setelah melakukan proses Transfer Matching System (TMS) dan kemudian dikirimkan ke PSSI. Kami sampai detik ini tidak pernah menerima itu. Jadi bagaimana kami mau mengeluarkan ITC,’’ kata Sekjen PSSI, Yunus Nusi, dalam keterangan resminya.

Baca Juga: 5 Pemain Thailand Ini Pernah Memupus Mimpi Indonesia Juara AFF

2. Kesalahan tidak semata di PSSI saja

Pemain PON Papua, Samuel Balinsa (instagram.com/samuelbalinsa_atta14)

Menurut Yunus, kesalahan tidak terletak di PSSI semata. Pihak Lampang FC juga ada kelalaian dalam mengurus TMS yang seharusnya dilaporkan ke Federasi Sepakbola Thailand. Jika TMS sudah ada, baru kemudian setelah beres diteruskan ke PSSI untuk ditindaklanjuti.

‘’Jadi jangan menyalahkan PSSI. Bukan PSSI menghambat atau menghalang-halangi sang pemain. Tetapi, semua itu ada aturan dan administrasinya,’’ ujar Yunus.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya