Tragedi Kanjuruhan Tinggalkan Pilu bagi Warga Sekitar
Tugu Singa Tegar penuh dengan bunga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Seorang ibu berkerudung merah muda tampak merana. Di depan Tugu Singa Tegar Stadion Kanjuruhan, tangannya beberapa kali terlipat. Mulutnya komat-kamit, membaca doa begitu khusyuk.
Ibu itu bernama Sri Sujiyati, warga sekitar Kanjuruhan. Ketika ditemui tim IDN Times, dia tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Dia berujar, rasa sayang para Aremania terhadap Singo Edan, justru membuat nyawa mereka melayang.
"Jauh-jauh mereka menonton, tidak tahunya jadi kaya begini (meninggal). Kasihan mereka. Saking sayangnya dengan Arema, sampai mengorbankan nyawa. Ya Allah, semoga semuanya husnul khotimah, amin," ujar Sri.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia U-17 Tanpa Penonton Usai Tragedi Kanjuruhan
1. Sri sampai gemetar
Sri mengaku, bersama keluarganya, memang tak ada yang menonton saat laga Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022). Namun, melihat apa yang terjadi, dia merasa gemetar sekaligus menjerit dalam hati.
"Enggak, ya biarpun saya tidak ke stadion, hati rasanya menjerit. Apalagi kemarin lihat banyak ambulans seliweran itu, rasanya, kenapa bisa terjadi seperti ini," ungkap Sri.
Baca Juga: Kesaksian Memilukan Korban Selamat di Tragedi Kanjuruhan!