TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[WANSUS] Marco Van Basten dan Alasan Mario Lawalata Cinta Belanda

Mario adalah pecinta Belanda sejati

Mural KNVB (IDN Times/Fauzan)

Jakarta, IDN Times - Mencintai sesuatu kadang tidak membutuhkan alasan pasti. Namun, terkadang juga ada satu sosok yang jadi inspirasi kita dalam mencintai sesuatu. Itulah yang terjadi pada Mario Lawalata, Marco van Basten, dan Timnas Belanda.

Dalam acara Oranje Festival Indonesia pekan lalu, Mario menunjukkan kecintaannya yang besar terhadap Belanda. Dia mengenakan atribut serba Belanda, dan jadi salah satu bintang tamu dalam acara tersebut.

Menilik kecintaannya ini, tentu menimbulkan sebuah pertanyaan, kenapa Mario sebegitu cintanya pada Belanda? Dalam sebuah bincang-bincang dengan IDN Times, dia bercerita alasannya kenapa cintanya pada Belanda teramat besar.

Bang Mario, kalau boleh tahu sejak kapan bang ngefans Belanda?

Mural KNVB (IDN Times/Fauzan)

Kalau sejak kapan ketahuan gue tuanya, haha. Gue fans Belanda pertama kali itu tahun 1988 pastinya. Van Basten, Gullit Rijkaard, mereka itu gila banget, karena itu pertama kali gue suka nonton bola. Terus kan sebelum basket memang gue ke bola dulu.

Emang gue main basket umur 10 tahun. Jadi dari umur empat tahun sampai umur 10 itu gue tiap hari main bola terus. Nah, jadi sebelum ke basket, gue emang cinta banget ama bola.

Terus alasan ngefans ama Belanda?

potret Marco van Basten (twitter.com/FIFAcom)

Gue itu suka dengan sepak bola yang menarik. Yang gak bosen, karena nonton bola kan 90 menit. Jadi kalau sepak bolanya ga menarik, apalagi saya waktu itu masih kecil, ya pasti saya tidur. Apalagi kan bola biasanya jam malem.

Nah, dengan Belanda attacking football, total football-nya itu, saya senang. Adrenalinnya tinggi. Mau skornya 10-0, mau berapa pun, mainnya tetap sama, tetap attacking football, tetap enak ditonton. Itulah yang bikin saya cinta Belanda.

Jadi, buat saya itu, sepak bola itu harusnya begitu. Jadi saya suka Belanda karena mereka selalu memainkan itu (sepak bola cantik). Walaupun tidak juara-juara, gue yakin suatu hari harus juara. Pasti bisa, kalau bisa tahun ini.

Karena sepak bola Belanda menghibur, jadi suka lah ya?

planetfootball.com

Iya, benar. Jadi saya suka banget sama permainan mereka. Karena ya, kalau mau menang kan harus bikin gol, bukannya bertahan. Itu jadi prinsip utama lah, main bola itu kalau mau menang harus cetak gol lebih banyak, bukannya bertahan kuat.

Jadi dari tahun 1988 sampai detik ini, ya saya cinta Belanda karena mereka mainnya seperti itu. Sudah cinta banget saya.

Baca Juga: Belanda yang Sudah Berdamai dengan Johan Cruyff Arena

Ada bintang-bintang Belanda yang dikagumi?

Marco van Basten (twitter.com/euro2020)

Banyak ya, sudah pasti nomor satu Marco van Basten. Nomor satu itu dia. Dia jadi all time favorit saya. Terus Johan Cruyff, karena dia yang bikin total football ada di Belanda, dia legendanya. Saya juga suka Marc Overmars, kenceng banget dia.

Saya juga suka Arjen Robben, Robin van Persie, ya banyak lah. Kalau sekarang saya suka Memphis Depay, terus suka juga Frenkie de Jong. Dulu juga kalaul legendanya saya suka Ronald Koeman, ya itulah beberapa pemain Belanda yang saya suka

Sudah lama nih nonton Belanda, ada gak momen yang bikin tegang banget?

Mural KNVB (IDN Times/Fauzan)

Final dong, final Piala Dunia 2010. Itu, ah, udahlah. Itu ibaratnya kayak saya itu ngerasa saya ada di lapangan itu. Pas Robben berhadapan one on one itu dengan (Iker) Casillas ya? Itu kayak ya 99 persen itu harusnya gol. Cuma ya akhirnya gak gol.

Saya yakin kalau itu gol, udah yakin pasti Belanda juara. Cuma ya, memang belum saatnya. Tapi itu momen tak akan terlupakan dan juga kebersamaan kitanya itu udah gila banget.

Kita udah kayak keluarga, kita udah benar-benar kenal kayak dari lahir. Kita pelukan, nyanyi-nyanyinya, kecewanya, itu tuh begitu selesai. Kita lihat-lihatan mata, gak ngomong, semuanya anak-anak Ons Oranje yang datang saat itu, sama-sama kecewa.

Kita tahu kekecewaan kita masing-masing, ga perlu ngomong. Diam, duduk, sambil pelukan ke depan, udah, kayak kita udah sama rasanya. Momen-momen itu yang membuat saya makin cinta dengan fans Belanda, karena kita sangat kuat.

Terus kita juga setia. Kita menang, kita happy bareng, kita kalah, sedihnya bareng. Gak ada yang pas kalah, 'ah udah gue ga mau dukung Belanda lagi', ga ada kayak gitu. Kita tuh asli benar-benar fans sejati.

Baca Juga: Merasakan Aura Piala Dunia 2022 Lewat Oranje Indonesia Festival

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya