TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Budaya Pemain Indonesia Makan Gorengan Jadi Sorotan Timnas

Otot pemain Timnas Indonesia dirasa masih kurang berisi

Dokumentasi PSSI / Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong

Jakarta, IDN Times - Pelatih fisik Timnas Indonesia, Lee Jae Hong, angkat bicara soal kebugaran para pemainnya. Jae Hong merasa masih banyak hal yang harus dibenahi dalam urusan fisik pemain Indonesia.

Menurut Jae Hong, pemain Indonesia sebenarnya tak kalah dari Korea Selatan. Kecepatan para pemain Indonesia setara dengan Korsel.

Hanya saja, para pemain Indonesia kekurangan massa otot yang membuat susah memenangkan duel-duel fisik.

"Orang-orang Indonesia itu baik, bahkan polos. Tapi, di sepak bola tak boleh begitu. Latihan harus seperti mau menghadapi perang," kata Jae Hong dilansir YouTube PSSI.

Baca Juga: Tiba di Dubai, Shin Tae Yong Ajak Timnas Berlatih di Pantai

1. Otot penting buat sepak bola modern

Latihan Timnas Indonesia U-19 di bawah asuhan Shin Tae-yong (IDN Times/Herka Yanis)

Lemahnya fisik pemain Indonesia disebabkan oleh kebiasaan buruk dalam mengonsumsi makanan. Jae Hong tahu kalau para pemain Indonesia bandel karena sering makan gorengan.

"Pemain Indonesia harus makan banyak dan bergizi di klub, khususnya protein. Namun, sepertinya porsi dan gizinya kurang," terang Jae Hong.

2. Sering makan gorengan, dampaknya buruk hingga sekarang

Pelatih Timnas U-19 Shin Tae-yong (berdiri, ketiga dari kiri) sedang memberikan arahan di sela-sela sesi pemusatan latihan Timnas U-19 di Stadion Madya GBK Jakarta pada Kamis (20/8/2020). (Dok. PSSI)

Karena sering makan gorengan, pemain Indonesia jadi loyo dan kerap kalah dalam duel fisik.

"Sangat berpengaruh dalam perkembangan fisik dan tenaga pemain. Padahal, tenaga sangat dibutuhkan di sepak bola," jelas Jae Hong.

Baca Juga: Tiba di Dubai, Timnas Indonesia Langsung Digeber

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya