TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pratama Arhan Berpeluang Besar Main Reguler di Tokyo Verdy

Theeraton Bunmathan bisa jadi inspirasi Pratama Arhan

Irfan Jaya (kiri) dan Pratama Arhan (kanan) merayakan gol Timnas Indonesia ke gawang Malaysia di National Stadium, Minggu (19/12/2021) (Dokumentasi PSSI)

Jakarta, IDN Times - Menarik untuk dinantikan bagaimana kiprah Pratama Arhan bersama klub barunya, Tokyo Verdy, yang main di J2 League. Melihat situasi di Tokyo Verdy, ada peluang buat Arhan untuk mengisi pos bek kiri utama.

Dikutip data J-League, persaingan di sektor bek kiri Tokyo Verdy terbilang cukup longgar. Hanya ada tiga pemain di sana, yakni Tatsuya Yamaguchi dan Yuta Narawa.

Baca Juga: Pratama Arhan Wajib Waspadai Tekanan Mental di Jepang

1. Skema Tokyo Verdy pas buat Pratama Arhan

potret Pratama Arhan (instagram.com/pratamaarhan8)

Melihat potensi, Arhan kemungkinan hanya akan bersaing ketat dengan Yamaguchi, mengingat usia Narawa sudah terbilang uzur.

Pun, Yamaguchi bisa saja dilewati oleh Arhan. Sebab, pada pertandingan melawan V-Varen Nagasaki, baik Yamaguchi dan Narawa tak dibawa.

Justru, Daiki Fukazawa, yang pos aslinya sebagai bek kanan, dipaksakan main di kiri. Artinya kualitas keduanya kurang memenuhi harapan pelatih Takafumi Hori.

Lewat skema 4-3-3, saat Arhan datang, bukan tak mungkin posisi bek kiri langsung direbutnya. Sebab, dimainkannya Fukazawa sudah cukup membuktikan kalau sebenarnya Tokyo Verdy butuh pemain yang fasih berlaga sebagai bek kiri.

Apalagi, Tokyo Verdy punya persentase serangan yang begitu padat dari sisi kiri. Saat melawan V-Varen, Tokyo Verdy melepaskan 63 persen serangan dari kiri, sisanya berasal dari tengah dan kanan. Artinya, skema agresif dari kiri terbilang pas buat gaya main Arhan yang cukup ngotot dan spartan ketika menyerang dan bertahan.

2. Theeraton Bunmathan contoh ideal

Bek kiri Thailand, Theeraton Bunmathan, saat main buat Yokohama F Marinos / J League

Melihat stok bek kiri di Jepang, sebenarnya terbilang minim. Theeraton Bunmathan (Thailand) bahkan bisa bermain reguler di kompetisi J-League, yang merupakan kasta tertinggi.

Nasib Theeraton sangat kontras dengan Teerasil Dangda, yang membela Sanfreece Hiroshima dan Shimizu S-Pulse. Saat Teerasil harus bersaing dengan pemain asing dan lokal di sektor depan, Theeraton praktis tak memiliki saingan yang banyak.

Menariknya, Theeraton justru mampu berkembang. Ketika dipinjam Vissel Kobe pada 2018 dan bermain bersama Andres Iniesta, Theeraton berhasil mencatatkan 35 caps dari berbagai ajang, dengan dilengkapi empat assist.

Setahun berikutnya, Theeraton berlabuh ke Yokohama F Marinos dengan status pinjaman. Ternyata, performa Theeraton bersama Yokohama F Marinos terbilang luar biasa. Main 25 kali, Theeraton sukses menorehkan tiga gol dan empat assist. Dia juga berhasil membawa Yokohama F Marinos juara J-League.

Dengan catatan itu, Theeraton menegaskan diri sebagai orang Thailand pertama yang jadi juara J-League. Pencapaiannya itu diganjar kontrak permanen. Dia main di Yokohama F Marinos sampai 2021 dan kembali lagi ke Thailand.

 

Baca Juga: Efek Pratama Arhan, Tokyo Verdy Jadi Klub Populer Kedua di Jepang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya