Qatar Kena Sentil Peserta Kongres FIFA soal Piala Dunia 2022
Piala Dunia di Qatar dianggap cacat oleh sebagian pihak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Diskriminasi memang menjadi isu yang selalu dibahas dalam Piala Dunia 2022, Qatar. Sebagai tuan rumah, Qatar dianggap terlalu eksklusif dan tak membuka diri terhadap perbedaan yang ada di wilayah publik.
Hak-hak pekerja juga menjadi masalah yang disoroti dunia selama persiapan Piala Dunia 2022 di Qatar. Sejumlah laporan menyebutkan kalau tingkat kesejahteraan pekerja selama persiapan Piala Dunia di Qatar, ternyata berada di bawah rata-rata.
Presiden Federasi Sepak bola Norwegia (NFF), Lise Klaveness, angkat bicara terkait hal ini dalam Kongres FIFA yang digelar kemarin (1/4/2022). Klaveness tanpa ragu menyindir Qatar, yang dianggapnya tak menghargai nilai-nilai dalam sepak bola.
"Permainan kita terinspirasi dari mimpi dan semangat memecah batas. Tapi, sebagai pemimpin, kita harus melakukan hal yang benar dengan standar tinggi," ujar Klaveness dilansir Forbes.
Baca Juga: Eks Manajer MU Geli Lihat Piala Dunia Digelar di Qatar
1. Isu HAM yang jadi bahasan klasik
Klaveness menyatakan persiapan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia tak mantap. Segala macam insiden dalam pembangunan stadion, lalu kesejahteraan pekerja yang di bawah standar, hingga isu kesetaraan gender, dianggap Klaveness, tak bisa ditangani Qatar dengan baik.
"Tak ada ruang yang aman dan bebas buat pekerja Piala Dunia. Jangan berikan ruang untuk pemimpin yang menghalangi permainan wanita. Jangan berikan kesempatan kepada mereka yang secara legal, tak bisa memberikan keamanan dan rasa hormat kepada fans LGBTQ+ di panggung impian ini," kata Klaveness.
Baca Juga: Grup B Piala Dunia 2022: Diwarnai Tensi Politik AS, Inggris, dan Iran