Eks Manajer MU Geli Lihat Piala Dunia Digelar di Qatar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mantan manajer Manchester United dan pelatih Belanda, Louis van Gaal, buka suara soal digelarnya Piala Dunia 2022, Qatar. Van Gaal mengaku geli untuk bertanding dalam Piala Dunia yang berlangsung pada musim dingin 2022 nanti di Qatar.
Van Gaal merasa kalau Piala Dunia tak layak digelar di Qatar. Alasan menghadirkan Piala Dunia sebagai katalis pengembangan sepak bola di Qatar, menurutnya terlalu mengada-ada.
"Kami harus main di negara yang sepak bolanya bisa berkembang? Bohong besar. Semua soal uang dan komersial. Itu yang penting buat FIFA!" kecam Van Gaal dilansir Eurosport.
Baca Juga: Dihukum FIFA dan UEFA, Rusia Gagal ke Piala Dunia 2022
1. Van Gaal melawan FIFA
Van Gaal merasa tahu apa yang ada dalam benak FIFA. Sebab, beberapa kali, dia ditolak buat masuk ke dalam anggota Komite Pengembangan FIFA lantaran pandangannya yang selalu bertentangan dengan kepentingan komersial.
"Kamu pikir, kenapa saya tak masuk ke Komite Penegmbangan dengan kemampuan ini? Saya selalu melawan organisasi macam ini. Memang, tidak benar Saya bisa bilang di Qatar hal semacam ini, namun sikap saya tak akan menolong dunia," ujar Van Gaal.
2. Sudah jadi kontroversi dalam persiapannya
Editor’s picks
Memang, dalam prosesnya, Piala Dunia di Qatar selalu jadi sorotan. Hak asasi manusia selalu menjadi topik yang dibicarakan.
Hak-hak pekerja yang terlibat dalam pembangunan stadion terus disoroti. Sebab, banyak dari mereka diberikan kehidupan yang tak layak.
Terlebih, banyak pula pekerja ilegal yang masuk ke Qatar. Pun, tingkat kecelakaan hingga kematian dalam bekerja, sangat tinggi.
Baca Juga: [BREAKING] FIFA Tunda Laga Ukraina di Play-off Piala Dunia 2022
3. Southgate sepakat
Isu HAM juga sudah disoroti oleh manajer Inggris, Gareth Southgate. Dia merasa kalau banyak hal yang seharusnya diperbaiki dan disorot FIFA agar Piala Dunia 2022 tak berlangsung cacat di Qatar.
"Banyak masalah HAM yang menyelimuti event ini. Pembangunan stadion jadi salah satunya dan tak ada yang bisa kami lakukan terkait hal tersebut. Hak pekerja dan kondisi kehidupan mereka, seharusnya jadi prioritas," ujar Southgate.