TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PSSI Mau Ubah Regulasi Pemain Naturalisasi, Klok: Bentuk Diskriminasi!

Marc Klok hingga Spasojevic lontarkan kritik

Timnas Indonesia kalahkan Curacao dengan skor 3-2 di Stadin GBLA, Sabtu (24/9/2022). (pssi.org).

Jakarta, IDN Times - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) berencana membatasi kuota pemain naturalisasi di setiap klub Liga 1. Mereka nantinya hanya boleh memiliki dua pemain dengan status tersebut.

Namun, hal itu memantik protes pemain naturalisasi yang saat ini sudah bermain di kompetisi kasta tertinggi Indonesia itu, seperti Marc Klok (Persib Bandung), Beto Goncalves (Madura United), Ilija Spasojevic (Bali United), hingga Victor Igbonefo (Persib).

Mereka menilai, regulasi tersebut dianggap mendiskriminasikan pemain naturalisasi. Maklum, regulasi baru itu dianggap bisa merugikan. 

"Kami merasa peraturan tersebut mendiskriminasi kami sebagai warga negara naturalisasi," tulis Marc Klok di Story Instagram pribadinya.

Baca Juga: PSSI Jajaki Naturalisasi 2 Nama untuk Timnas U-20 Indonesia

1. Igbonefo tuntut hak yang sama

Mereka kecewa dan merasa tak dihargai. Klok pun meminta agar dia dan rekan-rekan pemain naturalisasi lainnya tidak dibeda-bedakan dengan pemain lokal.

Klok menjelaskan, alasannya memilih menjadi Warga Neraga Indonesia (WNI) karena mencintai Indonesia. Dia berharap, PSSI bisa membuat aturan yang ramah bagi pemain naturalisasi.

"Kami WNI. Dan semua WNI seharusnya memiliki hak yang sama. Namun, kami merasa peraturan tersebut mendiskriminasi kami. Kami memilih Indnesia karena mencintai negara ini dan berkomitmen untuk menjadi bagian dari komunitas sepak bola di sini. Kami ingin liga yang ramah bagi semua pemain, terlepas dari asal dan latarn belakang mereka," ujar Klok.

2. Peraturan PSSI bertentangan dengan semangat pemain naturalisasi

Spasojevic. (baliutd.com)

Sama seperti Klok, Ilija Spasojevic juga ingin PSSI lebih bijak mempertimbangkan regulasi yang mewajibkan semua klub hanya boleh mengontrak dua pemain naturalisasi. Peraturan itu disebut bertentangan dengan semangat mereka.

"Sepak bola adalah olahraga global yang merayakan keberagaman. Pertauran yang beredar baru-baru ini bertentangan dengan semangat ini. Kami harap semua pihak dapat mempertimbangkan kembali pertauran baru ini," ujar Spaso.

Baca Juga: DPR Benturkan Lagi Naturalisasi dengan Pembinaan Sepak Bola Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya