Usul Erick Thohir Benahi Kualitas Wasit Lewat VAR Diapresiasi
Pengamat soroti kualitas SDM wasit dan infrastruktur VAR
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN sekaligus salah satu calon kuat Ketua PSSI, Erick Thohir, monyoroti buruknya kinerja wasit baik di liga 1, liga 2, maupun liga 3.
Menurut dia, wasit Indonesia harus didorong dengan keberadaan teknologi seperti asisten video wasit, atau VAR di liga profesional Indonesia.
Menurut Erick Thohir, saatnya organisasi induk sepak bola Indonesia dibersihkan dari para oknum-oknum yang sering memanfaatkan organisasi untuk memupuk harta kekayaan mereka. Untuk itu, perlu adanya dukungan penuh dari para suporter demi kemajuan dan berprestasinya sepak bola Indonesia.
“Kita harus ciptakan sepak bola yang bersih dan berprestasi ini yang coba kita ciptakan. Tetapi yang namanya perbaikan sepak bola itu perlu dukungan suporter. Suporternya mau nggak menikmati sepak bola yang aman, gimana supaya suporter dukung? Iya, kita harus dengar mereka dulu,” kata Erick Thohir yang dikutip dari akun Instagram pribadinya, Sabtu (4/2/2023).
Baca Juga: Erick Thohir Tegaskan Indonesia Harus Punya Blue Print Sepak Bola
Baca Juga: Erick Ingin Bersihkan PSSI: Saya Dipersepsikan Senang Menjarain Orang
1. Erick Thohir mendorong pemakaian VAR
Untuk menciptakan sepak bola yang bersih dan berprestasi, Erick Thohir pun berkeinginan menerapkan teknologi VAR di sepak bola profesional Indonesia agar tidak ada manipulasi pertandingan lewat wasit. Pasalnya, ada kecurigaan para mafia bola sering menggunakan wasit untuk memuluskan permainan kotor mereka.
“Sama, keluhan Asprov kita mesti dengar. Klub-klub juga sama, mereka sudah spending uang, tahunya lagi main di ujung ada penalti. Makanya jangan kita salahkan siapa-siapa, jangan salahin wasit nanti implementasi dengan VAR kayak di piala Dunia,” ucap dia.
“Jadi kita mengurangi penuduhan wasit-wasit yang curang. Klub juga jadi bisa berinvestasi lebih baik. Dia (club) merasa uang yang dikeluarkan tidak ada kerugian di lapangan. Nah itu semua harus bersih. Tidak mudah, karena itu saya sekarang mengadakan roadshow mendengarkan suporter, voter, pemilik klub,” sambung dia.
Mantan bos Inter Milan itu pun mengakui, hampir seluruh ketua PSSI sudah menggunakan teori-teori mereka untuk membangun sepak bola Indonesia, namun mereka tidak berani mengambil langkah tegas dan berani menyingkirkan orang-orang lama yang diketahui sering menggunakan organisasi untuk kepentingan kelompok dan pribadi mereka.
“Pembenahan organisasi induk sepak bola Indonesia ini tidak lagi menggunakan teori-teori baru, karena hampir setiap pimpinan PSSI sudah menggunakan teori mereka, namun PSSI tetap di tempat. Kalau PSSI ini kan sudah banyak teori, teori ini begini, teori itu begini saya sudah berulang kali ini perlu nyali untuk bersih-bersih,” tegasnya.
Baca Juga: Kelompok Suporter Indonesia Nantikan Debat Calon Ketua Umum PSSI