FA Mengecam Rasisme kepada Pemain Inggris Setelah Dikalahkan Italia

No room for racism!

Inggris baru saja dikalahkan Italia di babak final Piala Eropa 2020 melalui drama adu penalti dengan skor 3-2. Sebelumnya, pertandingan harus berakhir dengan skor 1-1 hingga menit ke-120 melalui gol Luke Shaw (Inggris) dan Leonardo Bonucci (Italia). Kekalahan Inggris ini pastinya menjadikan banyak sekali pihak yang kecewa, baik dari para pemain, jajaran pelatih, masyarakat, maupun fans Inggris itu sendiri.

Sayangnya, tak banyak fans Inggris yang melontarkan kekecewaannya dengan memberikan ucapan rasisme di media sosial. Ucapan rasisme itu ditujukan kepada beberapa pemain Inggris, terutama Jadon Sancho, Bukayo Saka, dan Marcus Rashford. Ketiga pemain tersebut merupakan pemain yang gagal mengeksekusi penalti menjadi sebuah gol.

Lalu, bagaimana respons FA selaku organisasi tertinggi yang menaungi sepak bola di Inggris? Simak penjelasannya!

1. FA mengecam atas segala bentuk diskriminasi

Menanggapi ramainya bentuk rasisme dan diskriminasi yang tersebar di media sosial, FA langsung membuat pernyataan resmi sebagai respons peristiwa tersebut. "FA mengutuk dengan keras segala bentuk diskriminasi dan terkejut atas segala bentuk rasisme kepada para pemain Inggris di media sosial," ujar pernyataan resmi FA.

FA juga mengatakan mendukung para pemainnya yang terdampak aksi rasisme. Berbagai komentar untuk mendukung pernyataan FA berdatangan. Setidaknya sudah ada lebih dari 73.000 suka dari tweet yang diunggah oleh akun resmi organisasi sepak bola tertinggi di Inggris tersebut.

2. Polisi Inggris akan menyelidiki unggahan yang bernada rasisme terhadap para pemain Inggris

Dilansir Reuters, pihak kepolisian Inggris akan menyelidiki unggahan yang bernada rasisme terhadap para pemain Inggris. Pemain yang kerap terkena ujaran rasisme di media sosial adalah Marcus Rashford dan Bukayo Saka. Keduanya memang tidak berhasil mengeksekusi penalti menjadi sebuah gol sehingga Inggris harus mengubur kembali mimpinya untuk mengangkat trofi Piala Eropa.

Setelah pertandingan tersebut banyak sekali komentar yang terdapat emoji monyet dalam kolom komentar akun media sosial Rashford dan Bukayo Saka. Kepolisian Metropolitan Inggris mengatakan, "Hal tersebut tak dapat ditoleransi."

Baca Juga: Marcus Rashford Melempem di Piala Eropa 2020, Kenapa?

3. Boris Johnson juga turut memberikan dukungan moral kepada para pemain Inggris

Mengetahui terdapat ujaran rasisme terhadap para pemain Inggris setelah dikalahkan Italia, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, juga turut bersuara. "Tim Inggris layak untuk dipuji sebagai pahlawan, bukan makian rasis di mdia sosial," ujar Borris Johnson Melalui akun resmi twitternya.

"Bagi semua pihak yang terlibat atas makian yang mengetikan seharusnya malu dengan dirinya," tambahnya di Twitter yang kemudian mendapatkan ribuan retweet dan puluhan ribu suka.

4. Dukungan terhadap Saka dan Rashford membanjiri media sosial

Makian yang bernada rasisme terhadap Saka dan Rashford mendapatkan perhatian bagi banyak orang, baik masyarakat Inggris maupun luar Inggris. Nama Rashford dan Saka sempat menjadi trending di Twitter beberapa waktu lalu. Banyak orang yang memberikan dukungan terhadap kedua pemain tersebut sambil tag akun Twitter mereka, @bukayosaka87 dan @MarcusRashford.

Jurnalis Goal untuk Arsenal merupakan salah satu tokoh yang memberikan dukungan moral bagi para pemain Inggris dan mengecam segala bentuk rasisme. Dia memberikan dukungan dengan mengucapkan tetap kuat kepada Saka, Rashford, dan Sancho. Tweet-nya mendapatan tanggapan dari Fabrizio Romano yang merupakan jurnalis bola ternama di dunia. "Sangat setuju denganmu, Charles," bunyi komentar Fabrizio Romano.

5. No Room for Racism

FA Mengecam Rasisme kepada Pemain Inggris Setelah Dikalahkan Italiapotret tulisan "No Room for Racism" di jersey klub Premier League(indonesia.liverpoolfc.com)

Para pemain sepak bola memang kerap dan rentan menjadi korban rasisme. Banyak sekali pemain yang pernah menjadi korban rasisme yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab dan sempat menghebohkan publik, seperti Raheem Sterling, Moussa Marega, Reece James, hingga Marcus Rashford. Sebelumnya, ada juga pemain sepak bola yang justru diduga terlibat dalam aksi rasisme, yaitu Antonie Griezmann dan Dembele.

Griezmann dan Dembele diduga mencemooh seorang pekerja Asia pada tahun 2019 lalu dan tersebar di dunia maya belakangan ini. Keduanya diketahui telah menyesal atas apa yang mereka berdua perbuat dalam video tersebut.

 

Segala bentuk ujaran atau makian rasisme pastinya tak boleh ditoleransi lagi. Terlepas dari baik buruknya para pemain Inggris bermain, mereka tidak layak mendapatkan perlakukan tersebut. No room for racism!

Baca Juga: Juara Formula 1 Kecam Aksi Rasisme Kepada Tiga Pemain Inggris

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya