Jerman adalah negara yang selalu melahirkan bakat-bakat pemain sepak bola berkualitas pada setiap periodenya. Manuel Neuer, Philipp Lahm, Thomas Mueller, hingga Kai Havertz menjadi deretan pemain bintang yang lahir dari negara tersebut.
Di samping itu, ada juga sejumlah pemain asal Jerman yang gagal memenuhi potensinya. Padahal mereka sempat tampil begitu menjanjikan saat masih muda.
Max Meyer salah satu lulusan terbaik akademi Schalke. Ia berhasil menembus skuad utama Schalke ketika umurnya masih 18 tahun. Meyer sendiri mampu menjaga performanya tetap konsisten selama 5 tahun di Veltins-Arena.
Pada 2018, Meyer membuat keputusan yang cukup mengejutkan dengan hengkang ke tim medioker English Premier League, Crystal Palace. Diharapkan tampil cemerlang, ia justru sering menderita cedera sehingga sulit menemukan penampilan terbaiknya. Kini, pada usia 26 tahun, Meyer hanya bermain di klub Denmark, FC Midtjylland.
Andre Schurrle menunjukkan bakat luar biasa saat bermain untuk Mainz dan Bayer Leverkusen. Performa itu membuat sang pemain direkrut Chelsea pada musim panas 2013. Namun, ia hanya bertahan 1,5 tahun di Premier League. Setelah itu, Schurrle kembali lagi ke Bundesliga.
Sayangnya, kesempatan kedua tidak berjalan mulus bagi sang pemain. Schurrle justru lebih sering menderita cedera ketika berseragam VfL Wolfsburg dan Borussia Dortmund. Karena karier sepak bolanya makin menurun, Schurrle kemudian memutuskan untuk pensiun pada 2020. Umurnya saat itu masih tergolong cukup muda, yakni 29 tahun.
Julian Draxler merupakan salah satu pesepak bola Jerman dengan talenta yang sangat besar. Ia sempat berstatus wonderkid ketika masih membela Schalke. Akan tetapi, keputusannya untuk pindah ke Wolfsburg membuat perkembangannya melambat.
Pada 2017, Draxler direkrut raksasa Prancis, Paris Saint-Germain. Transfer itu sempat diprediksi bakal membuat kariernya kembali meningkat. Namun, kehadiran Neymar Jr dan Kylian Mbappe justru makin membenamkan karier Draxler. Sampai saat ini, pemain berusia 28 tahun itu tak kunjung menjadi sosok reguler di PSG.
Nama Sebastian Rode pertama kali mencuat ketika bermain dengan Eintracht Frankfurt. Ia tampil bersama klub tersebut selama 4 tahun pada 2010–2014. Setelah itu, sang pemain memilih melanjutkan kariernya bersama Bayern Muenchen.
Sayangnya, Rode justru tak begitu cemerlang di sana lantaran lebih sering duduk di bangku cadangan. Ia saat itu kalah bersaing dari Xabi Alonso, Arturo Vidal, dan Javi Martinez di lini tengah. Pada musim panas 2016, Rode akhirnya hengkang dari Bayern Muenchen untuk bergabung bersama Borussia Dortmund. Namun, kariernya tidak lagi impresif setelah pergi dari Bayern Muenchen.
Sebastian Rudy dikenal banyak orang saat membela TSG Hoffenheim. Ia menghabiskan waktunya di klub itu selama 7 tahun pada 2010–2017. Selepas itu, sang pemain bermain untuk Bayern Muenchen. Namun, karier Rudy justru mandek bersama Die Roten.
Hanya bertahan semusim, ia memutuskan pergi ke sesama tim Bundesliga, Schalke, pada musim panas 2018. Sayangnya, Rudy kerap tampil inkonsisten sesudah. Kini pemain 32 tahun tersebut kembali bermain dengan klub lamanya, TSG Hoffenheim.
Tentu sangat disayangkan kelima pemain Jerman itu gagal memaksimalkan potensinya. Padahal mereka sempat diprediksi memiliki karier yang cemerlang ketika usia matang.