Jakarta, IDN Times - Keputusan mengejutkan diambil oleh Arab Saudi dalam pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2030. Mereka mundur dalam proses penunjukkan tuan rumah.
Hal ini sudah diinformasikan pemerintah Arab Saudi melalui Menteri Luar Negeri Faisal bin Farhan Al Saud, kepada dua negara yang rencananya digaet jadi rekanan Arab dalam pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2030, Yunani serta Mesir. Faisal menjelaskan secara detail alasan Arab Saudi mundur kepada mereka.
Doble Amarilla melansir, Arab Saudi sadar kalau posisinya tak diuntungkan pencalonan dalam tuan rumah Piala Dunia 2030. Itu berkaitan dengan "siklus" tuan rumah yang diberikan oleh FIFA kepada setiap Konfederasi masing-masing benua.
Arab Saudi sadar pada 2030, setelah Piala Dunia digelar di benua Amerika, sudah waktunya untuk "siklus Eropa". Artinya, Arab Saudi tahu kalau peluang negara-negara Eropa jadi tuan rumah lebih besar.
Dengan mundurnya Arab, kini tinggal sekitar tujuh negara yang maju dalam pencalonan Piala Dunia 2030. Dari tujuh negara itu, pasca mundurnya Arab, sudah tak ada lagi wakil Asia.
Mereka yang maju dalam proses pencalonan adalah Argentina, Uruguay, Chile, Paraguay, Spanyol, Portugal, dan Maroko.
Sementara ini, FIFA masih menunda proses pencalonan Piala Dunia 2030. Sebab, Piala Dunia 2030 bakal menjadi sangat spesial.
Itu karena bertepatan dengan satu abad dari digelarnya Piala Dunia pertama di Uruguay pada 1930 silam.
FIFA berencana menyusun konsep yang menarik dalam Piala Dunia 2030 nanti, untuk merayakan satu abad dari pesta sepak bola terbesar dunia itu. Makanya, mereka masih mau meninjau ulang, format pencalonan tuan rumah.