Aspek yang Perlu Dibenahi Liverpool dalam 3 Laga ke Depan

- Liverpool perlu membangun kembali kolektivitas tim, baik saat menyerang maupun bertahan
- Slot wajib menyeimbangkan rotasi pemain agar Liverpool menemukan ritme permainan
- Arne Slot harus segera menyatukan harmoni antara Florian Wirtz dan Mohamed Salah
Liverpool akan menghadapi ujian besar dalam tiga laga ke depan sebelum jeda internasional November 2025. Rangkaian pertandingan melawan Aston Villa, Real Madrid, dan Manchester City akan menjadi penentu arah musim mereka setelah performa buruk sepanjang Oktober 2025. Enam kekalahan dari tujuh laga terakhir menempatkan sang juara bertahan di posisi ketujuh klasemen sementara English Premier League (EPL) 2025/2026, tujuh poin di belakang pemuncak klasemen, Arsenal.
Situasi ini menjadi sorotan tajam bagi Pelatih Arne Slot, yang sebelumnya dielu-elukan usai membawa Liverpool menjuarai Premier League pada musim debutnya. Kini, tekanan datang dari segala arah dengan anjloknya performa, eksperimen taktik yang gagal, hingga keputusan rotasi pemain yang kontroversial. Slot perlu merespons dengan langkah konkret untuk mengembalikan kepercayaan ruang ganti dan keyakinan publik Anfield yang mulai mempertanyakan kapabilitasnya.
1. Liverpool perlu membangun kembali kolektivitas tim, baik saat menyerang maupun bertahan
Setelah serangkaian hasil buruk, Liverpool menunjukkan gejala kehilangan kendali pada fase transisi dan bertahan. Arne Slot memang membangun timnya di atas prinsip menyerang agresif, tetapi pendekatan itu malah berbalik menjadi bumerang. Dalam dua kekalahan terakhir melawan Brentford dan Crystal Palace, struktur bertahan Liverpool tampak rapuh dan sering kalah dalam perebutan bola kedua yang seharusnya bisa dikuasai oleh lini tengah.
Analisis The Athletic memperkuat paradoks ini. Meski Virgil van Dijk dan Ibrahima Konate mencatat rasio kemenangan duel udara tertinggi di Premier League, The Reds justru kerap kehilangan bola di area kedua karena jarak antarlini yang renggang. Pola pressing yang terlalu tinggi membuat Liverpool mudah diserang melalui umpan vertikal, sesuatu yang akan dimanfaatkan lawan-lawan berikutnya, seperti Aston Villa dengan tekanan agresif, Real Madrid dengan serangan balik cepat, dan Manchester City dengan dominasi posisi.
Masalah ini juga menyoroti hilangnya karakter kolektif yang dulu menjadi kekuatan utama era Juergen Klopp dengan struktur yang rapat, koordinasi pressing, dan keseimbangan antara lini serang dan bertahan. Slot kini harus menurunkan intensitas menyerang demi kestabilan permainan. Ia perlu menempatkan Dominik Szoboszlai di posisi naturalnya di tengah, memberi ruang bagi Alexis Mac Allister dan Ryan Gravenberch untuk menjaga keseimbangan, serta menahan laju dua full-back agar tidak terlalu maju bersamaan.
Langkah-langkah sederhana tersebut bisa memulihkan kestabilan ritme permainan Liverpool. Selain itu, pendekatan ini dapat meminimalisir celah di lini tengah yang kerap berujung kebobolan. Tantangan utama bagi Slot adalah menyeimbangkan gaya progresifnya dengan kebutuhan tim untuk tampil lebih terstruktur dan disiplin.
2. Slot wajib menyeimbangkan rotasi pemain agar Liverpool menemukan ritme permainan
Arne Slot mengakui dirinya hanya memiliki 15–16 pemain senior yang benar-benar siap tampil saat ini. Pernyataan itu memicu perdebatan besar setelah ia menurunkan enam pemain muda dalam kekalahan 0-3 dari Crystal Palace dalam putaran keempat Carabao Cup 2025/2026. Walaupun tujuannya menjaga kebugaran pemain inti untuk laga besar, keputusan itu justru menyoroti minimnya kontinuitas dalam struktur skuad.
Kritik datang dari berbagai pihak, termasuk eks pemain dan media Inggris yang menilai Slot terlalu defensif dalam mencari alasan. The Telegraph menilai, hal ini tak pantas bagi kepala pelatih yang telah menghabiskan 446 juta pound sterling (Rp9,756 triliun) pada bursa transfer musim panas 2025, angka belanja terbesar di Premier League, untuk mengeluhkan kedalaman skuad. Liverpool mendatangkan Alexander Isak, Florian Wirtz, dan Hugo Ekitike dengan total investasi besar, tetapi hingga kini belum ada harmoni di antara mereka.
Slot memang punya argumen, banyak pemain baru masih beradaptasi, sementara beberapa seperti Alisson Becker, Jeremie Frimpong, dan Isak mengalami cedera. Namun, rotasi ekstrem yang ia terapkan justru mengganggu ritme dan chemistry tim. Saat melawan Palace, Slot melakukan sepuluh perubahan dari laga sebelumnya, termasuk menurunkan tiga remaja sejak awal dan lima lainnya dari bangku cadangan. Strategi itu gagal membuahkan hasil, dan kini ia dituntut untuk lebih selektif.
Untuk tiga laga ke depan, prioritas utama Slot adalah menemukan keseimbangan antara kebugaran dan kontinuitas. Pemain seperti Mohamed Salah, Wirtz, dan Ekitike harus tampil bersama untuk memulihkan daya serang. Kembalinya Frimpong dan Gravenberch bisa menjadi tambahan vital di sayap dan lini tengah. Rotasi tetap diperlukan, tetapi harus didasarkan pada performa, bukan pergantian massal tanpa arah. Di tengah jadwal padat, keberlanjutan justru menjadi pilar untuk membangun kembali konsistensi.
3. Arne Slot harus segera menyatukan harmoni antara Florian Wirtz dan Mohamed Salah
Salah satu dilema terbesar Arne Slot saat ini yakni menemukan cara terbaik memadukan Mohamed Salah dan Florian Wirtz. Ketika Wirtz dimainkan di kanan dan Salah dicadangkan, serangan Liverpool terlihat lebih cair. Namun, ketika keduanya tampil bersamaan, koneksi di area sepertiga akhir justru melemah dan aliran serangan kehilangan arah.
Slot berupaya memberi kebebasan kepada Wirtz di posisi nomor 10, tetapi pendekatan itu sering membuat ruang di belakangnya terekspos. Kala melawan Brentford, Wirtz tampak kehilangan koneksi dengan lini tengah karena tak ada pemain yang menopangnya secara fisik. Penempatan Ryan Gravenberch atau Wataru Endo di belakangnya bisa menjadi solusi untuk menyeimbangkan kreativitas dengan kekuatan bertahan.
Mohamed Salah, di sisi lain, menghadapi fase transisi setelah musim sebelumnya menjadi tumpuan utama tim. Kini, ia harus beradaptasi dengan struktur yang lebih cair. Gol spektakulernya ke gawang Brentford menjadi secercah harapan, tetapi produktivitasnya masih jauh dari optimal. Slot perlu mengembalikan peran Salah sebagai motor serangan tanpa mengorbankan ruang gerak Wirtz yang menjadi pusat kreativitas baru tim.
Selain masalah taktis, faktor emosional juga tak bisa diabaikan. Menurut BBC, kematian Diogo Jota pada Juli 2025 lalu tampaknya masih meninggalkan luka mendalam di ruang ganti. Para pemain, termasuk Salah, memperlihatkan emosi kuat saat mengenang rekan mereka yang masih memengaruhi suasana psikologis tim. Di tengah duka dan tekanan, kemenangan atas Aston Villa akan sangat berarti, tidak hanya untuk klasemen, tetapi juga untuk memulihkan keyakinan kolektif sebelum dua laga berat melawan Real Madrid dan Manchester City.
Tiga pertandingan ke depan akan menjadi ujian terbesar Arne Slot yang tengah bimbang dengan performa tim saat ini. Jika ia mampu menata kembali struktur, menjaga konsistensi, dan menemukan koneksi antarlini yang hilang, Liverpool bisa memulihkan rasa percaya diri skuad sekaligus menegaskan kembali jati diri mereka sebagai tim yang berlandaskan keseimbangan, kedisiplinan, dan kebersamaan.


















