5 Pelatih Terakhir Timnas Argentina sebelum Lionel Scaloni, Gagal?

Lionel Scaloni menjadi pelatih Timnas Argentina. Setelah gagal di berbagai turnamen, ia sukses membawa Argentina menjuarai Copa America 2021.
Pelatih asal Argentina itu mulai menukangi timnas pada Agustus 2018. Ia sempat diragukan karena belum memiliki banyak pengalaman.
Meskipun demikian, Scaloni mampu menunjukkan kualitasnya. Ia juga memimpin Tim Tango di Piala Dunia 2022 Qatar.
Sebelum Scaloni, cukup banyak pelatih yang menangani Timnas Argentina. Berikut lima pelatih terakhir Timnas Argentina sebelum Lionel Scaloni.
1. Sergio Batista
Salah satu pelatih terakhir yang menangani Timnas Argentina sebelum Lionel Scaloni adalah Sergio Batista. Ia merupakan pria berkebangsaan Argentina yang menukangi timnas selama dua periode.
Batista menduduki posisi sebagai pelatih utama Tim Tango untuk pertama kalinya pada 2007 hingga 2008. Pada 2010, ia kembali ditunjuk sebagai pelatih Argentina. Batista lagi-lagi hanya bertahan selama setahun setelah diputus kontrak pada 2011.
Di Copa America 2011, ia gagal membawa La Albiceleste menjadi juara. Secara total, pelatih 60 tahun itu mencatatkan 18 pertandingan dengan raihan 8 kemenangan, 5 hasil imbang, dan 4 kekalahan.
2. Alejandro Sabella
Berakhirnya masa kerja Sergio Batista di Timnas Argentina membuat Alejandro Sabella naik. Federasi Sepak Bola Argentina menunjuknya untuk menangani Tim Tango pada Agustus 2011.
Sabella sendiri menjadi salah satu pelatih yang bertahan lama sebagai juru latih Timnas Argentina. Ia menduduki jabatan sebagai pelatih hingga Juli 2014. Masa baktinya selesai karena Argentina cuma jadi runner-up di Piala Dunia 2014.
Selama menangani Timnas Argentina, Sabella mencatatkan 41 pertandingan di semua kompetisi. Dari jumlah tersebut, ia meraih 27 kemenangan, 9 hasil imbang, dan 5 kekalahan. Hasil yang tak terlalu buruk, tetapi gagal mengantarkan Timnas Argentina meraih trofi.
Baca Juga: Mengenal Lionel Scaloni, Pelatih Termuda Argentina Juara Copa America
3. Gerardo Martino
Editor’s picks
Sepeninggal Alejandro Sabella, posisi pelatih Timnas Argentina diduduki Gerardo Martino. Ia mulai membesut La Albiceleste pada Agustus 2014. Gerardo langsung dihadapkan dengan persiapan mepet jelang Copa America 2015.
Timnas Argentina mampu melaju hingga final di ajang tersebut. Sayangnya, Argentina kembali gagal meraih trofi setelah kalah dari Chile. Hal serupa kembali terulang pada Copa America 2016.
Pelatih 60 tahun itu pun tak diberi kesempatan lagi. Ia mencatatkan 29 pertandingan bersama Tim Tango. Pelatih yang kini menangani Meksiko itu meraih 20 kemenangan, 4 hasil imbang, dan menelan 5 kekalahan.
4. Edgardo Bauza
Timnas Argentina sepertinya tak mencoba pelatih asing untuk menggantikan Gerardo Martino. Pelatih lokal, Edgardo Bauza, ditunjuk sebagai pelatih Tim Tango pada Agustus 2016.
Sebelum menangani Argentina, ia menjadi pelatih beberapa klub lokal. Sayangnya, pelatih berusia 64 itu tak bertahan lama bersama Timnas Argentina.
Bauza tak dipercaya menangani La Albiceleste di ajang bergengsi setelah diputus kontrak pada April 2017. Dari delapan pertandingan yang dijalani, Bauza hanya mampu meraih 3 kemenangan, 2 imbang dan 3 kekalahan.
5. Jorge Sampaoli
Jorge Sampaoli menjadi pelatih Timnas Argentina sebelum digantikan Lionel Scaloni. Ia juga merupakan pelatih Chile saat menaklukkan Argentina dalam dua kali final Copa America.
Menduduki kursi kepelatihan Timnas Argentina pada Juni 2017, Sampaoli menjalani turnamen besar. Sayangnya, ia belum mampu membawa La Albiceleste berjaya di Piala Dunia 2018.
Pelatih 62 tahun ini langsung digantikan Scaloni. Sampaoli sendiri mencatatkan 15 pertandingan dengan raihan 7 kemenangan, 4 imbang, dan 4 kekalahan.
Setelah sukses membawa Argentina menjuarai Copa America 2021, Scaloni kini memikul beban cukup berat di Piala Dunia 2022. Apalagi mereka baru kalah melawan Arab Saudi pada pertandingan pertama.
Baca Juga: 7 Timnas Termahal yang Mentas di Piala Dunia 2022, Tak Ada Argentina
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.