Atlet Kickboxing Bersatu Bela Sang Manajer, Desak Tuduhan Dicabut

- WAKO Asia menangguhkan Rosi dengan total 17 kesalahan, termasuk perubahan perilaku, pemusatan latihan ilegal, dan protes berlebihan.
- Rosi didampingi para atlet kickboxing yang bertanding di SEA Games, mendesak WAKO Asia mencabut tuduhan terhadap sang manajer.
- Rosi menyesalkan lambannya PP KBI menyelesaikan konflik tersebut, yang membuatnya tidak dapat mendampingi atlet di SEA Games 2025.
Jakarta, IDN Times - Timnas Kickboxing Indonesia diguncang polemik di SEA Games 2025. Mereka mengendus dugaan kecurangan dalam pertandingan, bahkan Rosi Nurasjati selaku manajer tim dideportasi dari Thailand.
Rosi dideportasi karena dianggap melanggar status penangguhan sementara yang dijatuhkan Konfederasi Kickboxing Asia (WAKO Asia). Namun, Rosi merasa tak melakukan pelanggaran, karena hanya menghampiri hotel tim bermalam, bukan ke arena pertandingan.
1. Kenapa Rosi dibekukan?

WAKO Asia menangguhkan Rosi dengan total 17 kesalahan. Namun, Rosi mengklaim semua tuduhan itu tak berdasar dan tendensius. Beberapa poin di antaranya adalah perubahan perilaku yang signifikan, memberangkatkan tim untuk melakoni pemusatan latihan (TC) secara ilegal, dan menyebarkan jalannya rapat daring dengan Presiden WAKO Asia, Nasser Nassiri.
Tuduhan lainnya adalah melakukan protes berlebihan saat Aziz Calim diduga dicurangi pada SEA Games 2023, mengontrak pelatih asing tanpa persetujuan Pengurus Pusat Persatuan Kickboxing Indonesia (PP KBI), hingga mengganggu otoritas Kyrgyzstan, padahal memenuhi undangan untuk melakoni latihan bersama.
"Saya merasa suspend ini sangat berat buat saya, karena tuduhannya adalah fitnah. Saya nyatakan 100 persen fitnah. Bahkan 100 persen tendensiusnya sangat luar biasa," kata Rosi di Jakarta, Kamis (18/12/2025) petang WIB.
"Kenapa saya sampaikan ini? Karena ini merugikan saya secara moril, merugikan saya juga secara materiil. Akibat dari suspend itulah saya tidak diperbolehkan mengikuti event internasional manapun di bawah WAKO Asia. Termasuk juga ke SEA Games," ujar Rosi.
2. Jefri bela Rosi, gak takut disanksi

Dalam jumpa pers tersebut, Rosi didampingi para atlet kickboxing yang bertanding di SEA Games, yakni Riyan Jefri Hamonangan Lumbanbatu, Aziz Calim, Andi Jerni, Aprilia Eka, Sevi Nurul, Enggar Bayu, dan Toni Kristian Hutapea. Hanya Apriyanta Sitepu yang tidak hadir, karena sudah pulang menemani sang istri yang baru melahirkan.
Riyan Jefri, satu-satunya yang meraih medali emas dari kickboxing lantang membela Rosi. Sang manajer, menurut Riyan Jefri, tidak bersalah. Dia mendesak WAKO Asia agar mencabut 17 tuduhan yang di alamatkan ke sang manajer.
"Tolong yang tidak suka sama manajer kami, dan fitnah-fitnah itu tolong dicabut karena itu tidak betul. Medali emas ini saya persembahkan untuk manajer kami yang di mana sangat tulus dan menyayangi kami selama ini," ujar Jefri.
3. Rosi sesalkan federasi lamban menyelesaikan konflik

Rosi menyesalkan PP KBI selaku federasi kurang tanggap dalam menyelesaikan konflik tersebut. Puncaknya pun pecah di SEA Games 2025, yang membuat Rosi tidak dapat mendampingi perjuangan para atlet untuk menggondol medali akibat diusir paksa.
"Kenapa semua ini bisa terjadi? Berasal dari surat ini tadi. Surat suspend-nya saya. Andaikan surat suspend ini dijawab dengan menolak semua tuduhan, mungkin kejadiannya tidak seperti ini," ujar Rosi sembari menunjukkan berkas-berkas, termasuk surat 17 tuduhan dari WAKO Asia.











