Barcelona vs PSG: Misi Putus Kutukan dalam Duel Tiki-Taka

16 Apr 2024, 18:52 WIB

Pelatih PSG, Luis Enrique. (uefa.com).

Jakarta, IDN Times - Pelatih Paris Saint-Germain, Luis Enrique, menjamin Barcelona tak akan main nyaman saat tampil di kandangnya, Estadi Lluis Companys, Montjuic, dalam duel perempat final leg 2 Liga Champions, Rabu dini hari WIB (17/4/2024). Enrique menyatakan PSG siap memberikan teror dan kesulitan buat Barcelona.

Saat ini, PSG tertinggal 2-3 dari Barcelona. Jika mau lolos ke final, PSG wajib menang dengan margin minimal dua gol agar agregatnya berbalik. Enrique menegaskan hal tersebut akan dilakukan PSG dalam duel nanti.

"Kami yakin bisa membalikkan situasi. Partai kedua akan sedikit berbeda. Kami punya waktu menganalisis dan improvisasi performa. Leg 1 begitu kompetitif, hasilnya tak merefleksikan apa yang seharusnya kami dapat," ujar Enrique dilansir situs resmi UEFA.

1. Rekor buruk bayangi PSG

Potret Luis Enrique dan Xavi Hernandez saat PSG vs Barcelona, Kamis (11/4/2024). (uefa.com).

Misi PSG sebenarnya sulit. Terlebih, ada statistik buruk yang menaungi mereka jika tertinggal secara agregat di leg 1. PSG sejauh ini belum bisa lolos ke fase selanjutnya jika kalah di kandang dalam leg 1.

"Paris memang belum pernah lolos jika kalah di kandang dalam leg 1. Tapi, kami akan mengubahnya dan lolos," tegas Enrique.

2. Ambisi tak tertahankan

Potret duel PSG vs Barcelona di leg pertama perempat final Liga Champions 2023/24, Kamis (11/4/2024). (uefa.com).

Bek PSG, Achraf Hakimi, juga melayangkan ambisi serupa. Hakimi menjelaskan, situasi di ruang ganti PSG lebih stabil. Para pemain saling memberikan motivasi demi bisa membalikkan keadaan.

"Kami datang dengan ambisi untuk membalikkan keadaan. Datang, lalu menang, demi membawa kejayaan ke Paris. Kami bicara satu sama lain, saling memotivasi," kata Hakimi.

3. Duel filosofi yang sama

Lee Kang-in (instagram.com/kanginleeoficial)

Enrique sebenarnya mewaspadai gaya main Barcelona yang tak terpaku dengan skema bola pendek ala tiki-taka. Dengan kehadiran Robert Lewandowski, pria asal Spanyol itu memperkirakan Barcelona bakal menampilkan permainan pragmatis yang bisa saja menyulitkan PSG.

"Kami mau menerapkan identitas tim ini. Barcelona bisa menggunakan bola panjang ke Lewandowski, mengancam kami. Ini bergantung kami dan menciptakan peluang. Duel akan serupa, dengan gol yang dicetak kedua tim," kata Enrique.

Sementara, Hakimi memprediksi laga akan berlangsung begitu sengit dan indah. Filosofi permainan Barcelona dan PSG, dirasa Hakimi, tak berbeda, lantaran Enrique serta Xavi menganut sistem yang sama, tiki-taka.

"Gaya kami sama, sejak pelatih memimpin, mendominasi dan cetak banyak peluang. Makanya, kami mencoba bawa pulang kemenangan. Idenya sangat jelas dan kami melihatnya di setiap laga," ujar Hakimi.