Dibandingkan kompetisi di negara lain, liga tertinggi Portugal disebut-sebut masih kalah dalam berbagai hal. Contoh sederhananya bisa ditelisik melalui klub-klub kontestan yang masih minim prestasi di kancah internasional, khususnya Liga Champions.
Kalah dari liga lain bukan berarti monoton untuk disimak. Liga Portugal nyatanya memiliki daya tarik tersendiri yang mampu memikat pemain-pemain bintang, khususnya para bek tengah yang sudah berusia senja berikut ini. Siapa saja mereka?
Sudah berakhir masa-masa indah Jan Vertonghen di Premier League. Setelah menghabiskan delapan musim bersama Tottenham Hotspur, Vertonghen sepakat berpisah. Kontraknya yang tak diperpanjang mengantarkan bek Belgia itu menuju destinasi baru, yaitu Benfica.
Vertonghen mulai membela Las Aguilas sejak musim lalu. Datang di saat memasuki usia yang sudah tak muda, Vertonghen tetap menampilkan permainan terbaik. Ia dipercaya mengisi jantung pertahanan Benfica secara reguler. Tercatat, Vertonghen sudah tampil sebanyak 30 kali pada musim ini.
Aksi Javi Garcia mungkin tak terlalu disorot media. Pemilik 2 caps di Timnas Spanyol ini sejatinya pernah malang-melintang ke berbagai klub top, seperti Real Madrid dan Manchester City. Namun, kini perjalanannya tengah berlabuh bersama klub Portugal, Boavitas. Garcia didatangkan pada musim panas 2020.
Berkarier di Portugal bukanlah hal asing baginya. Garcia pernah membela Benfica selama tiga musim. Dengan berbagai pengalamannya itu, Garcia jelas punya modal yang bagus. Ia masih mampu bersaing sebagai pilihan utama Boavista di lini belakang meski sudah berusia 34 tahun saat ini.
Eksistensi Rolando di Portugal tak berlangsung baru-baru ini. Ia memang tengah membela SC Braga, salah satu klub ternama Portugal. Namun, sebelumnya Rolando juga pernah berkelana di negara beribukota Lisbon itu bersama FC Porto. Selain itu, ia juga sempat membela Napoli, Inter, hingga Olympique Marseille.
Perjalanan kariernya bersama Braga dimulai sejak pertengahan musim 2019/2020. Sempat berstatus tanpa klub selama setengah musim, Rolando akhirnya kembali merumput. Namun, usia sepertinya menjadi penghalang. Rolando kalah bersaing dan baru tampil sebanyak 16 kali saja.
Regenerasi jadi alasan utama Manchester City merombak lini pertahanannya secara besar-besaran. Merekrut Ruben Dias dan Nathan Ake, The Cityzens harus melego salah satu bek senior miliknya, yaitu Nicolas Otamendi. Ia dilepas ke Benfica pada musim panas 2020 lalu.
Membawa segudang pengalaman dari Inggris, Otamendi tak kesulitan menyesuikan diri bersama klub barunya. Ia dengan cepat jadi bek utama Benfica yang kehadirannya nyaris tak tersentuh. Pemain berkebangsaan Argentina itu membuktikan dirinya masih belum habis dengan catatan 66 penampilan.
Pepe tak lupa dengan Porto, klub yang membesarkan kariernya dulu. Usai bersinar bersama Real Madrid selama sedekade, Pepe sempat ke Besiktas. Setelah perjalanannya itu, ia memilih pulang ke Porto dengan rasa yang berbeda. Pepe kembali sebagai salah satu bek yang pernah berjaya pada masanya.
Meski datang di usia yang sudah tak muda lagi, Pepe tetap menunjukkan aksi yang solid. Kehadirannya begitu berharga, terlebih pengalaman dan mentalitas Pepe sangat membantu skuad Porto secara keseluruhan. Tercatat, ia sudah bermain sebanyak 198 kali dengan balutan jersey The Dragons.
Satu hal yang menarik dari kepindahan para pemain di atas ke Portugal adalah mereka hijrah lantaran mulai kalah bersaing di klub lamanya. Siapa favoritmu?