Usai Piala Dunia, Stadion Luzhniki akan Jadi Pusat Sepak Bola Rusia

#WorldCup2018 Merupakan stadion termegah di Rusia

Final Piala Dunia 2018 selesai digelar pada hari Minggu (15/7), yang berakhir dengan kemenangan Perancis 4-2 atas Kroasia. Berakhirnya laga final tersebut sekaligus menjadi tanda berakhirnya turnamen empat tahunan yang digelar selama satu bulan ini, yang diadakan di 12 stadion dan bertempat di sebelas kota penyelenggara.

Dilansir dari TASS, Stadion Luzhniki yang menjadi stadion utama yang menggelar laga pembuka dan penutup Piala Dunia 2018 direncanakan oleh pemerintah Rusia sebagai pusat pengembangan sepak bola di Rusia setelah selesainya gelaran Piala Dunia 2018.

1. Stadion termegah di Rusia

Usai Piala Dunia, Stadion Luzhniki akan Jadi Pusat Sepak Bola Rusiasputniknews.com

Stadion Luzhniki merupakan salah satu stadion tertua di Rusia yang dibuka pada 31 Juli 1956, stadion dengan kapasitas 81.000 penonton ini merupakan stadion terbesar di Rusia, dan menjadi stadion utama dari gelaran Piala Dunia 2018 kali ini.

Stadion yang berada di Khamovniki Distrik ini pernah menjadi pusat kegiatan Olimpiade Tahun 1980 di Moskow. Pada turnamen kali ini stadion ini menggelar enam pertandingan termasuk pertandingan perdana dan final Piala Dunia 2018.

2. Dibangunnya fasilitas penunjang kegiatan sepak bola

Usai Piala Dunia, Stadion Luzhniki akan Jadi Pusat Sepak Bola Rusiaen.sun.mv

Wakil Perdana Menteri Rusia, Vitaly Mutko mengatakan jika pemerintah Rusia akan mejadikan Stadion Luzhniki menjadi pusat pengembangan sepakbola Rusia dan rencananya akan membuka kembali museum sepak bola Rusia dan pendidikan sepak bola untuk anak-anak usia 7-10 tahun, 10-14 tahun dan usia remaja mulai 14 -17 tahun. Adanya pusat pengembangan sepak bola ini diharapkan mampu menarik minat masyarakat Rusia pada sepak bola.

3. Stadion Luzhniki menyimpan sejarah kelam

Usai Piala Dunia, Stadion Luzhniki akan Jadi Pusat Sepak Bola Rusiabth.com

Stadion Luzhniki yang dibangun pada era Uni Soviet menjadi bangunan yang menandai kejayaan Uni Soviet pada era Perang Dingin dan sebagai penunjang para atlet Soviet untuk berlatih dalam melakoni turnamen internasional Olimpiade 1952 di Helsinki.

Sebelumnya stadion ini bernama 'Central Lenin Stadium' dari tahun 1956-1992, Usai pecahnya Uni Soviet, stadion ini berganti nama menjadi 'Luzhniki' yang berarti padang rumput, karena lokasi pembangunannya berada di padang rumput di tepi Sungai Moskva.

Akan tetapi, di balik kemegahan stadion ini ternyata terdapat sejarah kelam yang menghantui stadion ini pada tahun 1982, di mana saat pertandingan FC Spartak Moskow vs HFC Haarlem dalam UEFA Cup.

Peristiwa terjadi saat salah satu penoton perempuan menjatuhkan sepatu dan diikuti oleh beberapa orang yang ingin membantu tapi terjatuh, kemudian diperparah dengan penonton yang sudah keluar, ingin masuk kembali untuk menyaksikan gol saat laga akan berakhir. Setidaknya 66 orang tewas dan 61 orang terluka dalam kejadian tersebut.

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya