BRI Super League Bisa Dongkrak Perputaran Ekonomi Rp10,5 Triliun

Jakarta, IDN Times - BRI Super League musim 2025/26 segera dimulai. Jumat (8/8/2025) menjadi pekan pembuka kompetisi di musim yang baru.
Tak cuma jadi kompetisi yang menciptakan atmosfer sporting tinggi, BRI Super League musim baru diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya. Sebab, menurut Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Tbk), Hery Gunardi, menyatakan kompetisi kasta tertinggi nasional ini bisa menciptakan perputaran ekonomi hingga lebih dari Rp10,5 triliun dalam semusimnya.
"Kompetisi BRI Super League ini bisa menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk meningkatkan eksposur layanan dan produk BRI dengan kehadiran yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari sisi ekonomi, BRI Super League berpotensi membantu perputaran ekonomi hingga lebih dari Rp10,5 triliun. BRI berharap kompetisi ini dapat membawa prestasi sepak bola Indonesia maju ke kancah internasional, mencetak lebih banyak lagi talenta muda dan berbakat," kaya Hery dalam konferensi pers yang digelar Minggu (3/8/2025).
1. Jadi semangat baru atas kompetisi di Indonesia

Musim 2025/26 menjadi momen rebranding dari kompetisi kasta tertinggi Indonesia. Setelah Liga 1, titel "Super League" kembali dipakai. Sebenarnya, ini bukan brand yang baru, melainkan sudah pernah dipakai ketika masa Indonesia Super League.
"Peluncuran BRI Super League 2025/26 bukan hanya soal pergantian nama dan logo, tapi tentang semangat baru dalam mengelola sepak bola nasional. Kami ingin menciptakan kompetisi yang lebih profesional, transparan, dan kompetitif. Ini adalah awal dari babak baru, dan kami percaya dukungan dari semua pihak—mulai dari sponsor, federasi, media, hingga suporter menjadi fondasi penting dalam perjalanan ini," ujar Direktur Utama I.League, Ferry Paulus.
2. Suporter harapkan penghapusan aturan tandang

Bicara suporter, sebenarnya musim depan menjadi momen yang ditunggu atas adanya penghapusan aturan tandang. Banyak yang berharap suporter bisa hadir dalam laga tandang untuk bisa memeriahkan atmosfer.
Namun, I.League masih menunggu keputusan kepolisian. Direktur Utama I.League, Ferry Paulus berjanji keputusan itu akan disiarkan paling lambat Selasa (5/8/2025).
"Kami lagi finalisasi, terutama untuk sinkronisasi kepada pihak kepolisian. Mungkin dalam satu hingga dua hari ke depan akan ada keputusan, proposal yang kami sampaikan kepada pihak kepolisian," kata Ferry.
3. Tunggu lampu hijau dari PSSI dan polisi

Ferry memberikan lampu hijau suporter tandang bisa hadir di Super League 2025/26. Namun, ada syarat yang disepakati antara I.League dan kepolisian. Pertandingan dengan rivalitas tinggi macam Persija kontra Persib Bandung tidak diperbolehkan, sedangkan pertandingan yang berstatus risiko rendah diizinkan datang.
"Iya. Jadi memang ada tiga kategori. Yang betul-betul rivalitas, tadi seperti saya bilang, itu pasti tidak diizinkan. Karena memang dikunci juga dari FIFA. Yang kedua, yang semi. Ini kan ada juga yang resistensi kemarin seperti Persis Solo, kemudian lawan PSIM. Nah, itu masih dalam daftar barangkali lampu kuning. Nah, ketiga ini betul-betul yang gak ada rivalitas," ujar Ferry.