Cerita Weidenfeller Soal Dortmund Jadi Pabrik Pemain Muda
Jakarta, IDN Times - Legenda sepak bola Borussia Dortmund, Roman Weidenfeller, bercerita soal bagaimana BVB bisa menjadi "pabrik" sepak bola.
Seperti diketahui, Dortmund kerap kali mencetak pemain-pemain muda yang berkualitas dan berbahaya.
Peluang mengembangkan diri dianggap Weidenfeller menjadi salah satu kunci mengapa Dortmund sukses mencetak pemain muda yang tokcer. Meskipun, kerap kali para pemain muda tersebut justru memutuskan untuk pindak ke klub atau liga lain.
1. Soal kesempatan untuk mengembangkan diri
Weidenfeller mengatakan, Borussia Dortmund selalu membuka ruang untuk para pemain mudanya mengembangkan diri. Ini, menurut Weidenfeller yang membuat Dortmund bisa menjadi pabrik pencetak pemain muda berkualitas.
"Banyak pemain muda dari seluruh dunia bergabung dengan kami. Mereka punya kesempatan untuk mengembangkan diri. Mungkin nantinya berpindah ke klub yang lebih besar atau melakukan hal lain," ujar Weidenfeller ditemui usai meresmikan Bundesliga Common Ground Jakarta di RPTRA Pesanggrahan, Jakarta pada Sabtu (11/2/2023) lalu.
2. Sederet pemain muda yang bersinal di Dortmund
Borussia Dortmund kerap sukses mencetak pemain muda yang berkualitas di tubuh klubnya. Pemain muda Borussia Dortmund berasal dari berbagai wilayah. Dari Asia, Dortmund sempat diperkuat Shinji Kagawa.
BVB sempat mencetak sejumlah pemain muda berkelas yang kini sudah memperkuat skuad lain. Seperti, Jadon Sancho (Manchester United), Ousmane Dembele (Barcelona), hingga Pierre-Emerick Aubameyang (Chelsea).
Kini, Dortmund masih memiliki Jude Bellingham yang juga menjadi bintang muda di Timnas Inggris dalam gelaran Piala Dunia 2022 lalu.
3. Berharap ada pemain Indonesia yang bisa tembus Bundesliga
Weidenfeller optimistis masa depan sepak bola Indonesia terbilang menjanjikan. Dia berharap, para pemain muda dapat terus disiplin dan tak lelah mengembangkan diri.
"Saya harap, suatu saat nanti ada orang Indonesia pertama yang bisa menembus Bundesliga dan jadi pesepak bola profesional di Jerman," kata Weidenfeller.
