Jakarta, IDN Times - Sejumlah klub raksasa masih memantau masa depan Kylian Mbappe yang belum jelas bersama Paris Saint-Germain. Bahkan, Chelsea dan Liverpool sudah mulai ancang-ancang untuk memberikan tawaran.
Keduanya menyadari Mbappe masih berpotensi cabut, meski sudah sepakat untuk bertahan sampai 30 Juni 2024. Mereka berharap, ada kesempatan untuk bisa mendapatkan tanda tangan Mbappe secara gratis.
Chelsea, Liverpool, dan klub peminat lain, sebenarnya punya celah buat bernegosiasi dengan Mbappe. Sesuai aturan Bosman, FIFA memperbolehkan klub bernegosiasi dengan pemain secara langsung andai kontraknya tersisa enam bulan lagi.
Nah, pada Januari 2024 mendatang, Mbappe bisa menyetujui prakontrak dengan klub yang mampu memberikan tawaran menarik. Situasi ini tentu saja merugikan PSG yang tak akan mendapatkan sepeser pun dari saga transfer tersebut.
Tapi, biasanya PSG baperan. Ada saja drama yang dimainkan agar Mbappe bertahan. Atau, Mbappe sendiri yang menggulirkan drama itu.
PSG sebenarnya punya opsi lain agar tak rugi-rugi amat. Caranya, Les Parisiens harus menjual top scorer Piala Dunia 2022 itu di bursa transfer musim dingin 2024 nanti.
Namun, belum lama ini, Nasser Al-Khelaifi selaku Presiden PSG masih merayu Mbappe untuk memperpanjang kontrak. Opsi ini diambil dengan risiko kehilangan Mbappe secara gratis.
"Kami akan bekerja, mencoba melakukan sesuatu. Jika bisa, mengapa tidak? Jika tidak, kami siap, kami baik-baik saja. Perpanjangan? Saya tidak ingin membicarakan hal itu," kata Al-Khelaifi kepada RMC Sport.
PSG dan Mbappe sebelumnya pernah berada dalam situasi yang sama. Tahun lalu, bomber Les Parisiens sudah ramai dikabarkan bakal pindah ke Real Madrid.
Namun, hanya sebulan sebelum kontrak selesai, Mbappe setuju memperbarui kontrak berdurasi dua tahun dengan PSG. Kemungkinan Al-Khelaifi akan mengulangi trik itu agar tak kehilangan pria 24 tahun tersebut.