Chelsea Gagal Menang 4 Laga Beruntun, Apa Penyebabnya?

- Chelsea gagal menang empat laga beruntun pada era Enzo Maresca
- Indisipliner menjadi masalah utama Chelsea
- Penyelesaian akhir Chelsea mulai bermasalah
Chelsea menyerah 1-2 dari Atalanta pada matchday keenam fase liga Liga Champions Eropa (UCL) 2025/2026, Selasa (9/12/2025). The Blues yang tampil sebagai tamu di Gewiss Stadium, Italia, sempat unggul melalui Joao Pedro (25’). Namun, mereka kehilangan poin setelah kebobolan sundulan Gianluca Scamacca (53’) dan sepakan Charles De Ketelaere (83’).
Hasil tersebut membuat Chelsea tertekan. Mereka kini tanpa kemenangan dalam empat laga beruntun. Ini merupakan hal langka selama diasuh Enzo Maresca. Situasi sekarang makin mengherankan mengingat Chelsea baru saja menjuarai Liga Konferensi Eropa dan Piala Dunia Antarklub. Lantas, apa penyebabnya?
1. Chelsea kembali gagal menang empat laga beruntun pada era Enzo Maresca
Kekalahan 1-2 dari Atalanta pada Selasa (9/12/2025) merupakan kegagalan keempat beruntun Chelsea meraih kemenangan. Tiga hari sebelumnya, mereka imbang tanpa gol kontra AFC Bournemouth. Mundur lagi 3 hari ke belakang, Reece James dan kolega takluk 1-3 dari Leeds United. Tren buruk ini bermula pada 30 November 2025 ketika ditahan Arsenal 1-1.
Sebelumnya, Chelsea sekali mengalami situasi serupa sejak dilatih Enzo Maresca pada musim panas 2024. Itu terjadi pada pekan ke-17—20 English Premier League (EPL) 2024/2025. Chelsea imbang 0-0 dengan Everton (22/12/2024) dan 1-1 dengan Crystal Palace (4/1/2025) serta kalah 1-2 dari Fulham (26/12/2024) dan 0-2 dari Ipswich Town (30/12/2024). Mereka kembali menang usai membantai Morecambe dengan skor 5-0 di Piala FA (11/1/2025).
Inkonsistensi menjadi kesimpulan yang bisa diambil dari dua periode ini. Sebab, sebelum mengalaminya, Chelsea memang berada dalam tren positif. Sebelum imbang 1-1 dengan Arsenal, mereka meraih tiga kemenangan beruntun. Salah satunya atas Barcelona dengan skor 3-0. Sementara, sebelum 22 Desember 2024, Chelsea menang hingga delapan laga berturut-turut.
2. Indisipliner menjadi masalah utama Chelsea
Setelah empat laga beruntun tanpa kemenangan pada 2024/2025, Chelsea mengakhiri musim dengan menjuarai Liga Konferensi Eropa dan Piala Dunia Antarklub. Kesuksesan ini bisa menyanggah kesimpulan soal inkonsistensi. Namun, jika mencermati empat kegagalan beruntun teranyar dalam meraih kemenangan, konklusi tersebut sulit terbantahkan. Inkonsistensi Chelsea konsisten. Setidaknya, ada dua masalah utama yang berulang kali terjadi.
Pertama adalah indisipliner. Saat melawan Atalanta pada Selasa (9/12/2025), Enzo Maresca terpaksa menarik keluar Trevoh Chalobah pada awal babak kedua. Ia menggantikannya dengan Wesley Fofana. Selain karena kelelahan, Maresca mengaku melakukan perubahan tersebut karena Chalobah yang mengantongi kartu kuning. Pelatih asal Italia itu tidak ingin bermain dengan sepuluh orang untuk ketujuh kalinya pada 2025/2026. Setelah Chalobah keluar, Chelsea pun kebobolan dua gol dan kalah 1-2. Selepas laga, Maresca menyinggung soal mereka yang kehilangan kontrol.
Kesalahan serupa terlihat pula saat imbang 1-1 dengan Arsenal pada 30 November 2025. Chelsea bermain dengan sepuluh orang mulai menit 38. Moises Caicedo mendapat kartu merah akibat pelanggaran keras yang tidak perlu kepada Mikel Merino. Hebatnya, Chelsea bisa mengimbangi permainan Arsenal. Mereka bahkan mencetak gol lebih dulu. Andai bertarung dengan personel lengkap, Chelsea mungkin bisa menaklukkan sang pemuncak klasemen.
3. Penyelesaian akhir Chelsea mulai bermasalah
Masalah kedua yang tengah dihadapi Chelsea adalah penyelesaian akhir. Mereka bukan hanya tanpa kemenangan dalam empat laga terakhir, melainkan juga tumpul di depan gawang lawan. Chelsea cuma mencetak tiga gol. Ini catatan yang minor bagi tim yang terkenal produktif. Sebelumnya, Chelsea menciptakan 178 gol dari 84 pertandingan di bawah asuhan Enzo Maresca. Artinya, mereka rata-rata membuat 2,1 gol per laga.
Imbang 0-0 kontra Bournemouth pada 6 Desember 2025 bahkan merupakan laga tanpa gol pertama Chelsea dalam 22 pertandingan. Terakhir kali mereka mengalami kegagalan serupa ketika melakoni pekan pembuka Premier League 2024/2025 pada 17 Agustus 2025. Chelsea mengakhiri pertandingan melawan Crystal Palace dengan skor yang sama.
Saat seri 1-1 melawan Arsenal, Chelsea mencetak golnya melalui sundulan Trevoh Chalobah dari skema sepak pojok. Ketika menyerah 1-3 dari Leeds United, Chelsea hanya melepaskan 2 tembakan tepat sasaran dari 14 percobaan dengan expected goals sebesar 0,96. Sementara, saat kalah 1-2 dari Atalanta, gol Joao Pedro menjadi satu-satunya peluang yang mereka ciptakan.
Chelsea akan melakoni pertandingan berikutnya melawan Everton pada Sabtu (13/12/2025). Mereka bakal memainkan laga pekan ke-16 English Premier League 2025/2026 ini di kandang, Stamford Bridge. Tidak ada pilihan bagi Chelsea selain menang. Seri hanya membuat mereka makin tertekan. Sementara, kalah berpotensi memicu krisis.


















