Chelsea Membuat Cesar Azpilicueta Jadi Legenda

07 Jul 2023, 11:45 WIB

Cesar Azpilicueta saat membela Chelsea (vbetnews.com)

Jakarta, IDN Times - Cesar Azpilicueta berlinang air mata. Masa-masa indah membela Chelsea harus dia akhiri di musim panas 2023 ini. Tangis dari pemain jebolan Osasuna ini agaknya jadi sesuatu yang bisa dipahami.

Usai bahu-membahu selama 11 tahun, Azpilicueta resmi hengkang dari Chelsea. Dia pun bakal hijrah ke Atletico Madrid musim depan, dengan status bebas transfer. Kontraknya yang tersisa semusim lagi diselesaikan lebih cepat.

"Berat untuk menggambarkan apa yang saya rasakan saat ini. Saya membela Chelsea selama 11 tahun. Saya tidak bisa membayangkan bisa sampai di titik ini, menjadi kapten tim, terima kasih semuanya," ujar sosok yang karib disapa Dave itu.

Sesuai yang dikatakan Dave, dia sudah meraih banyak hal bersama Chelsea. Andai, pada 2012 lalu dia tidak menerima pinangan Chelsea, mungkin dia tak akan jadi legenda sampai sekarang.

1. Sempat jadi pemain yang tak terlalu dikenal

Cesar Azpilicueta (premierleague.com)

Dave lahir dan besar di Osasuna Cantera. Dia adalah produk akademi Osasuna, dan sempat mengenyam pengalaman bersama tim senior Osasuna di LaLiga. Dia juga sempat masuk Timnas usia muda.

Namun, nama Dave tidak terlalu terdengar, karena di era itu, ada banyak sekali pemain-pemain apik yang diproduksi Spanyol. Mereka tengah berada di generasi emas yang sukses menggamit trofi Piala Dunia dan Piala Eropa secara beruntun.

Dave tidak patah arang. Dia tetap melanjutkan karier dan memutuskan berlabuh di Marseille. Bersama klub asal Prancis itu, Dave meraih beberapa trofi bergengsi, seperti Coupe de la Ligue dan Trophee des Champions.

Kesempatan naik level pun datang bagi Dave pada 2012. Chelsea hadir memberinya tawaran untuk mentas di Premier League. Sempat alot, Dave akhirnya memutuskan untuk mengambil kesempatan ini. Nyatanya, itu adalah keputusan tepat.

2. Meraih semua yang bisa didapat bersama Chelsea

Cesar Azpilicueta meraih trofi Liga Europa untuk kedua kalinya (theathletic.com)

Musim 2012/13 jadi musim debut Dave bersama Chelsea. Di musim itu, dia tampil dalam 48 laga di semua ajang bersama Chelsea. Dia juga jadi bagian keberhasilan 'Si Biru' meraih trofi Liga Europa di musim tersebut.

Selepas keberhasilan musim 2012/13, Dave selalu jadi bagian penting dari Chelsea di musim-musim selanjutnya. Dia ada ketika Chelsea meraih dua gelar Premier League, pada musim 2014/15 dan juga musim 2016/17.

Dia juga ada ketika Chelsea menjuarai Piala FA pada musim 2017/18, serta menjuarai Liga Europa lagi pada musim 2018/19. Dan tentu saja, dia juga ada ketika Chelsea menjuarai Liga Champions musim 2020/21.

Dave juga selalu jadi andalan setiap manajer di Chelsea. Mulai dari Rafael Benitez, Jose Mourinho, Antonio Conte, Maurizio Sarri, Frank Lampard, Thomas Tuchel, hingga terakhir Graham Potter, semua mengandalkan Dave di sisi kanan.

Dave pun jadi satu-satunya pemain Chelsea yang sukses meraih trofi di semua ajang kompetisi. Dia juga jadi pemain asing dengan caps terbanyak, yakni 508 laga di semua kompetisi, berbalut torehan 17 gol dan 56 asis.

Ketika pertama datang ke Stamford Bridge, dia bukanlah pemain top. Dia hanya anak muda yang digadang-gadang punya potensi. Sekarang, dia pergi dengan status legenda dari Stamford Bridge.

3. Chelsea adalah rumah bagi Dave

Cesar Azpilicueta bersama rekan setimnya di Chelsea merayakan trofi Liga Champions (skysports.com)

Azpilicueta mengenang, panggilan Dave ini diberikan oleh para fans, yang agaknya kesulitan melafalkan namanya. Terlepas apa pun artinya, dengan itu, dia merasa sudah jadi bagian dari Chelsea. Baginya, Chelsea adalah rumah.

"Chelsea adalah rumah saya, banyak kenangan indah dan sulit di sini. Saya sudah memberikan segalanya dan semoga kelak, saya bisa kembali. Jangan khawatir, tim ini pasti akan bangkit seperti sedia kala," kata Cesar Azpilicueta.