Jakarta, IDN Times - Chelsea akan memulai petualangan mereka di Liga Champions 2019/2020 setelah semusim “merantau” di Liga Europa. Kini, bersama sang legenda, Frank Lampard, Si Biru dari London Barat ini akan jalani laga perdana Grup G melawan wakil Spanyol, Valencia.
Bagaimana peluang kedua tim jelang laga ini?
Laga ini sendiri menjadi ujian perdana skuat Chelsea yang punya wajah berbeda musim ini, kala berlaga di panggung Eropa. Terkena larangan transfer, Lampard memercayakan skuatnya kepada para pemain muda seperti Mason Mount, Tammy Abraham, hingga Fikayo Tomori, dan sejauh ini mereka cukup oke di liga.
Pertanyaannya kemudian, bisakah Abraham dan kolega bersama Lampard, sang manajer, menunjukkan penampilan yang sama kala berlaga di kompetisi akbar Eropa?
Melawat ke Stamford Bridge, Valencia datang dengan setumpuk masalah. Selain masih cederanya Carlos Soler, Valencia juga tengah bermasalah di kursi manajerial.
Berseteru dengan Peter Lim, pemilik klub, pelatih Marcelino harus terpental dari kursi pelatih walau sudah menyumbangkan trofi Copa del Rey musim lalu.
Dipecatnya Marcelino yang jadi figur sentral di ruang ganti membuat kapal Valencia oleng. Terbaru, Dani Parejo dan kolega dibantai Barcelona dengan skor 5-2.
Dengan kondisi ruang ganti lawan dan performa Valencia yang tak oke, Chelsea jelas lebih diunggulkan di laga ini. Apalagi, penyerang andalan mereka, Abraham, tengah memimpin daftar top skor Premier League dengan koleksi 7 gol.
Namun, lini belakang Chelsea bukan tanpa cela. Rata-rata, mereka kebobolan dua gol di dua laga terakhir, termasuk catatan buruk kala dibantai Manchester United dengan skor 4-0. Bila terlalu jemawa, Maxi Gomez dan Rodrigo Moreno bisa jadi mimpi buruk Lampard dan anak-anak muda asuhannya.