4 Kasus Rasisme yang Dilakukan Suporter Bola, Gak Patut Dicontoh!

Bahkan ada yang menimpa pemain Madura United

Rasisme dalam sepak bola menjadi salah satu momok atau masalah paling banyak yang ditemui hingga saat ini. Biasanya di setiap pertandingan menjelang kick-off ada sebuah tulisan "Say No To Racism" yang dikampanyekan oleh FIFA.

Namun, tulisan tersebut tidak berarti ketika suporter yang merupakan dari kesebelasan lawan yang dihadapinya mengucapkan kalimat bernada rasisme atau juga lewat bentuk pelemparan benda yang merujuk rasisme. Berikut beberapa kasus rasisme yang terjadi antara suporter terhadap pemain saat pertandingan.

1. Kasus Everton Luiz di Serbia

4 Kasus Rasisme yang Dilakukan Suporter Bola, Gak Patut Dicontoh!twitter.com/GoalUSA

Dilansir dari Goal.com, pemain Brasil yang bermain di klub Serbia, Partizan Belgrade, Everton Luiz, menjadi korban rasisme dari para pendukung rival abadi Partizan Belgrade, Rad Belgrade. Pasalnya, saat tengah pertandingan berlangsung, para pendukung Rad terus melontarkan kalimat rasisme yang merujuk kepada Everton Luiz.

Lebih parahnya lagi, pertandingan ini sendiri digelar di markas Rad Belgrade sehingga para pendukung tuan rumah terus menyuarakannya selama 90 menit penuh. Kesal akibat perlakuan mereka, Everton justru menangis dan memohon untuk tidak melakukan rasisme lagi ke depannya.

"Saya telah mengalami penganiayaan rasis selama 90 menit dan juga kesal oleh para pemain tuan rumah, yang mendukung itu. Mereka semua menyerang saya. Aku ingin melupakan ini sesegera mungkin. Aku mencintai Serbia dan orang-orang di sini, itu sebabnya aku menangis. Tapi tolong katakan TIDAK kepada rasisme," ungkap Everton Luiz seperti yang dikutip dari Goal.com. Kini, Everton Luiz telah bergabung bersama klub Italia, SPAL, sejak awal tahun ini.

2. Ucapan "Thank You" dengan gambar pisang menyinggung Peter Odemwingie

4 Kasus Rasisme yang Dilakukan Suporter Bola, Gak Patut Dicontoh!birminghammail.co.uk

Dilansir dari BBC, pemain Madura United yang juga mantan pemain timnas Nigeria, Peter Odemwingie, menjadi sasaran rasisme. Kasus rasisme yang menimpanya terjadi ketika ia memutuskan pindah dari Lokomotiv Moskow ke klub Inggris, West Browmich Albion dengan membentangkan spanduk bertuliskan "Thank You West Browmich" dengan menggambarkan pisang di tengah-tengah tulisan.

Ketika foto spanduk beredar, pihak Federasi Sepakbola Rusia (RFU) justru tidak memberikan hukuman kepada Lokomotiv Moskow akibat ulah suporternya sendiri. Menurut Odemwingie sendiri, kejadian ini sering terjadi dialaminya saat bermain di Rusia.

"Pemain-pemain yang memiliki warna kulit berbeda dari mereka merasakan rasisme terbuka di sana dan saya ingat pertandingan melawan CSKA Moscow ketika fans mereka memulai suara-suara yang berisik, saya tidak akan memilikinya dan mengembalikannya kepada mereka. Ini dipublikasikan secara luas karena fotografer memiliki foto protes saya tetapi masih tidak ada yang dilakukan untuk mengekangnya. Sayangnya, ini adalah gambar kelompok minoritas di Rusia dan itu benar-benar membuat anda merasa sakit," ungkap pengalaman Odemwingie seperti yang dikutip dari BBC.

3. Siulan rasisme yang menimpa Kevin Prince Boateng saat masih bermain di AC Milan

4 Kasus Rasisme yang Dilakukan Suporter Bola, Gak Patut Dicontoh!independent.co.uk

Kevin Prince Boateng juga merasakan pengalaman pahit dalam masalah rasisme pada awal tahun 2013 lalu ketika bertanding dalam laga uji coba menghadapi klub kasta keempat Italia saat itu, Pro Patria. Para pendukung Pro Patria pada saat itu menyanyikan lagu-lagu rasismen yang juga ditujukan kepada para pemain berkulit hitam di AC Milan.

Merasa tak terima, Kevin Prince Boateng langsung mengambil bola dan menendang ke arah pendukung Pro Patria sekaligus memutuskan walk out dari pertandingan tersebut. Padahal, para pendukung Pro Patria sudah diperingatkan sebelumnya mengenai ini, namun tak didengar oleh mereka.

Beberapa pemain terkenal seperti Vincent Kompany dan Clarence Seedorf memuji apa yang dilakukan oleh Boateng. Akibatnya, Pro Patria dihukum satu pertandingan dengan pintu belakang stadion tertutup atas kasus rasisme yang menimpa para pemain AC Milan. Saat ini, Boateng bermain untuk klub Italia lainnya, Sassuolo.

4. Pelemparan pisang terhadap Gervinho

4 Kasus Rasisme yang Dilakukan Suporter Bola, Gak Patut Dicontoh!Goal.com

Kasus rasisme menimpa pemain AS Roma saat itu, Gervinho, yang dilempari sebuah balon pisang saat pertandingan menghadapi Feyenoord di markas mereka dalam ajang Liga Eropa musim 2014/2015. Atas masalah tersebut, Gervinho sempat meminta UEFA untuk memberikan hukuman berat kepada Feyenoord yang secara terang-terangan melakukan rasisme di tengah-tengah pertandingan.

Namun, Feyenoord justru membantahnya karena pelemparan balon pisang ini bukanlah suatu tindakan rasisme. Akibatnya, Feyenoord didenda sebesar 50 ribu euro atau setara dengan Rp848,7 juta serta satu pertandingan di kompetisi Eropa tanpa penonton untuk Feyenoord. Saat ini, Gervinho telah bermain di klub Tiongkok, Hebei CFFC.

Itulah beberapa kasus yang sempat tercatat terkait rasisme yang dilakukan oleh suporter sepak bola. Tindakan rasisme, di mana pun itu sebenarnya bukanlah tindakan yang terpuji. Semoga ke depannya tak ada lagi kasus rasisme lagi ya di ajang sepak bola.

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya