Australia memastikan tiket lolos ke Piala Dunia 2018 dengan susah payah. Tergabung di zona Asia, tim berjuluk Socceroos ini harus menjalani dua kali babak play off untuk memastikan tiket ke Rusia.
Kerja keras tersebut yang akan membuat Australia ingin bicara lebih banyak di turnamen sepak bola empat tahunan kali ini.
Pada 2005 silam, Austalia memutuskan untuk bergabung dengan AFC atau zona Asia. Alasan utamanya adalah mereka sulit lolos ke Piala Dunia saat berada di zona Oseania atau OFC. Namun, ternyata mereka mendapatkan perlawanan yang sengit dari negara-negara Asia.
Pada kualifikasi Piala Dunia 2018, Australia harus kerja keras. Sebanyak 22 pertandingan mereka lakoni untuk menggenggam tiket lolos ke Rusia. Pada babak kedua Autralia memang lolos dengan mudah, yakni menjuarai Grup B dengan hasil delapan kemenangan.
Pada babak berikutnya, jalan Australia makin terjal saat bertemu tim-tim kuat seperti Arab Saudi, Irak, Thailand, dan Jepang. Mereka hanya menempati posisi ketiga hasil dari lima kemenangan dari 10 pertandingan.
Mereka kemudian menjalani babak play off melawan tim kuat lainnya, yakni Suriah. Beruntung Tim Cahill dan kawan-kawan mampu menang melalui babak perpanjangan waktu.
Setelah Suriah, ujian berikutnya adalah babak play off melawan wakil CONCACAF, Honduras. Pada laga tersebut, Australia mampu menang dengan agregat 3-1 dan memastikan langkahnya menjadi tim kelima Asia yang lolos ke Piala Dunia.
Sebelum Rusia 2018, Australia telah lolos ke Piala Dunia sebanyak empat kali. Pertama kali mereka lolos ke Piala Dunia terjadi pada 1974. Di penampilan pertamanya mereka gagal di babak pertama.
Sejak 2006, Australia mulai menjadi langganan Piala Dunia. Mereka selalu tampil di tiga edisi Piala Dunia, yakni 2006, 2010, dan 2014. Capaian terbesar Australia di ajanng ini hanya sampai di babak 16 besar pada 2006 silam. Kala itu, mereka dikalahkan Itlaia dengan skor tipis 0-1.
Menjadi langganan Piala Dunia membuat Australia menjadi kekuatan yang pantang diremehkan. Pada 2018 kali ini mereka pasti akan memasang target lebih tinggi dari ajang sebelumnya.
Meski sudah berusia 38 tahun, Tim Cahill masih layak disebut sebagai kunci permainan Australia. Pengalamannya berkompetisi di Eropa bisa mengangkat mental dan performa rekan-rekannya di Tim Nasional.
Mantan penggawa Everton ini diharapkan mampu memimpin Australia untuk bisa bicara lebih banyak di Piala Dunia kali ini.
Selain Cahill, sosok sang pelatih, Bert van Marwjik juga tak bisa dipandang sebelah mata. Ia adalah pelatih yang sukses mengantar Belanda ke partai final Piala Dunia 2010. Pria berusia 65 tahun ini juga yang berperan dalam lolosnya Arab Saudi ke Piala Dunia 2018.
Seperti diketahui, Van Marwjik baru menangani Australia pada Januari 2018. Sebelumnya ia menjadi juru latih Arab Saudi. Dengan pengalaman tersebut, sang pelatih diprediksi mampu membawa negara Kanguru ini tampil lebih kompetitif.
Pada Piala Dunia kali ini, Australia tergabung di Grup C bersama Prancis, Denmark, dan Peru. Berikut 23 pemain yang dibawa Australia ke Rusia: