Dayot Upamecano, Dari Evreux hingga ke Bayern Munich

Sedari kecil, Upamecano memang sudah menggemari sepak bola. Di balik gedung-gedung dan tembok-tembok wilayah Evreux, ia bermain bola sejak pagi hingga petang. Tak jarang, ia juga bermain futsal. Tebak siapa rekan bermainnya? Ousmane Dembele.

"Saya dan Ousmane, juga anak-anak lain, selalu bermain bola setiap waktu. Kami juga kadang-kadang main futsal. Kami berusaha meningkatkan teknik dan keagresifan kami dalam bermain. Kami juga sering bermain dalam waktu lama," ujar Dayot Upamecano.

Sejatinya, dibandingkan Dembele, Upamecano memang tidak memiliki talenta murni. Namun, berkat dukungan dan dorongan dari keluarga, kemampuan Upamecano meningkat dari waktu ke waktu, hingga akhirnya ia mulai menekuni sepak bola dengan lebih serius bersama Valenciennes pada tahun 2013.

Dari Valenciennes, Upamecano mendapatkan kesempatan main di level senior bersama klub Austria, Liefering. Tidak lama bermain di situ, ia berkesempatan untuk mentas bersama Red Bull Salzburg. Klub inilah yang menjadi jembatan bagi Upamecano menuju kompetisi yang lebih baik.

Mencatatkan 23 penampilan bersama Salzburg, Leipzig pun kepincut penampilan dari Upamecano ini. Walhasil, pada 2017, Leipzig memutuskan untuk merekrutnya dari Salzburg. Bersama Leipzig, Upamecano benar-benar berkembang.

Di Leipzig, Upamecano menorehkan 139 penampilan, berbalut torehan empat gol dan tiga asis. Ia juga menjadi bagian penting dari lini pertahanan Leipzig, sejak era Ralph Hasenhuettl sampai Leipzig ditangani Julian Nagelsmann.

Sekarang, kesempatan Upamecano mencicipi panggung lebih besar tiba. Bayern merekrutnya dari Leipzig dengan mahar 42 juta euro (sekitar Rp712 miliar). Ia akan resmi berseragam Bayern pada 1 Juli 2021 mendatang.

Kepergian Dayot Upamecano ke Salzburg membuka cakrawalanya soal sepak bola profesional. Hal awal yang ia benahi dari dirinya sendiri adalah otot-ototnya. Memilih posisi sebagai bek, ia sadar mesti memiliki otot yang kuat untuk berduel dengan penyerang lawan.

Setelah memperkuat otot di Salzburg, saat membela Leipzig, Upamecano mulai meningkatkan dimensi permainannya. Tidak hanya sekadar duel fisik, ia juga meningkatkan aspek-aspek pertahanannya macam tekel, intersep, dan juga duel udara.

Di musim 2020/21 ini saja, Upamecano jadi pemain dengan rata-rata intersep per laga tertinggi kedua di Leipzig, yakni 1,3 kali. Ia juga jadi pemain dengan rata-rata sapuan per laga tertinggi di Leipzig, yakni 2,7 kali. Rata-rata duel udara per laganya juga jadi yang tertinggi kelima di Leipzig, yakni 2,4 kali.

Dengan segala catatan pertahanannya yang apik ini, tak heran Upamecano menjelma jadi salah satu sosok penting di lini pertahanan Leipzig. Entah itu bermain dalam skema tiga bek maupun empat bek, ia selalu menjadi pemegang komando di lini pertahanan.

Namun, bukan cuma aspek pertahanan saja yang jadi nilai plus Upamecano. Salah satu hal yang menonjol jadi sosok yang kini berusia 22 tahun itu adalah menyoal kemampuannya dalam melakukan distribusi bola.

Selaku bek modern, Upamecano lihai membagi bola dari belakang. Ia juga kerap jadi opsi bagi kiper untuk mengalirkan bola dari lini pertahanan ke area-area lain, seperti lini tengah, depan, maupun sisi sayap. Akurasi umpan Upamecano juga terbilang akurat.

Whoscored mencatat, rata-rata umpan per laga Upamecano jadi yang tertinggi di antara para pemain Leipzig lain, yaitu 80,4 kali. Torehan ini dibarengi oleh persentase umpan sukses Upamecano yang mencapai 88,4 persen, tertinggi kedua di Leipzig.

Jadi, distribusi bola yang dilakukan Upamecano terjamin tepat sasaran. Hal tersebut benar-benar membantu Leipzig, terutama ketika mereka ditekan oleh lawan. Hal ini juga yang jadi salah satu sebab Upamecano diperebutkan oleh tim-tim besar Eropa.

Beruntunglah Bayern, di tengah minat dari tim-tim besar Eropa yang lain, Upamecano menjatuhkan pilihan pada klub yang bermarkas di Allianz Arena tersebut. Ia akan jadi investasi yang baik bagi Bayern ke depannya.

Sekarang, pertanyaan berlanjut buat Upamecano. Akankah ia menyatu dengan permainan Bayern? Bisakah ia memberikan kontribusi positif untuk tim berjuluk Die Roten tersebut?

Bayern sendiri sudah berisikan bek-bek dengan kualitas mumpuni saat ini, seperti Niklas Suele, Jerome Boateng, David Alaba, hingga Javi Martinez. Namun, tetap saja Bayern membutuhkan penambahan di sektor pertahanan ini, apalagi Alaba diisukan bakal hengkang ke Real Madrid.

Dengan hadirnya Upamecano, Bayern bisa menerapkan skema tiga bek dan empat bek dalam suatu laga. Selain itu, kemampuan distribusi bolanya yang apik akan jadi senjata bagi Bayern untuk melakukan serangan balik, apalagi Bayern memiliki banyak pemain cepat.

Dari tembok-tembok dan gedung-gedung di Evreux, Dayot Upamecano kini mulai meniti karier di tempat yang gemerlap bernama kota Bayern.