6 Didikan La Masia yang Bermain di MLS 2022, Gak Cuma Riqui Puig

Nama Cristian Tello mungkin terdengar tidak asing bagi penikmat sepak bola. Ia juga merupakan pemain lulusan La Masia yang digadang-gadang memiliki masa depan yang menjanjikan.

Tello mendapatkan debut profesionalnya di Barcelona pada November 2011. Selama berada di sana, ia lebih sering menjadi pelapis tridente inti Blaugrana. Kedatangan Neymar pada 2013 dan Suarez 2014 membuatnya makin tersingkir dan akhirnya dipinjamkan ke Porto dan Fiorentina.

Pada 2017, Barca memilih untuk melepasnya ke Real Betis hanya dengan 5 juta euro atau Rp72 miliar. Bermain selama 5 musim di sana, Tello pun akhirnya bergabung ke Los Angeles FC pada Agustus 2022 setelah kontraknya bersama klub Spanyol tersebut tidak diperpanjang.

Wilfrid Kaptoum juga merupakan salah satu talenta menjanjikan ketika berada di Barcelona. Ia pindah ke La Masia pada 2008 dari yayasan yang dimiliki oleh Samuel Eto'o.

Pada 2015/2016, Kaptoum sempat merasakan bermain dengan skuad inti Barcelona sebanyak tiga kali setelah penampilan impresifnya bersama Barca B. Sayang, ia harus mengalami cedera lutut yang membuat penampilannya terus menurun. Pemain asal Kamerun tersebut akhirnya dilepas secara gratis ke Real Betis pada 2018.

Bersama Betis, Kaptoum tak kunjung menemukan permainan terbaiknya. Ia pun pindah ke klub MLS, New England Revolution, pada Desember 2020 dengan status bebas transfer.

Selanjutnya, ada Ilie Sanchez yang merupakan cucu dari Joan Cesar Farres, direktur La Masia dari 1987 hingga 2000. Ia sendiri bergabung dengan akademi Barcelona pada 1998 dan dipromosikan ke Barca B pada 2009.

Ilie Sanchez tidak pernah merasakan bermain dengan skuad inti Barcelona. Selama karirnya di Eropa, pemain asli Catalan ini lebih banyak menghabiskannya di kasta kedua Spanyol dan Jerman bersama Barca B, TSV Munich 1860, dan Elche.

Pada 2017, Sanchez memulai petualangannya di MLS dengan bergabung ke Sporting Kansas City. Gelandang bertahan asal Spanyol ini bermain selama 4 musim di sana dan berhasil masuk ke MLS All-Star pada 2018. Setelah itu, pada Januari 2022, ia pun pindah ke Los Angeles FC secara gratis.

Rekan setim Ilie Sanchez di Sporting Kansas City, Andreu Fontas, juga merupakan lulusan dari La Masia. Ia bergabung dengan akademi Barcelona tersebut pada 2007 dan mendapatkan debut profesional sepak bolanya setahun setelahnya bersama dengan Barca B.

Andreu Fontas sempat merasakan bermain dengan tim inti Barcelona. Pemain kelahiran Banyoles ini pernah bermain sebanyak 16 laga dalam periode 2009 hingga 2012. Sempat dipinjamkan ke Mallorca, Barca akhirnya resmi melepasnya pada 2013 ke Celta Vigo dan ia pun bermain selama 5 musim di sana.

Pada 2018, Sporting Kansas City meminang Fontas yang berstatus bebas transfer. Ia menandatangani kontrak hingga 4 tahun untuk bermain di sana.

Satu lagi pemain Sporting Kansas City yang merupakan didikan La Masia yaitu Uri Rosell. Ia bergabung ke akademi Barcelona pada 2006 ketika umurnya 14 tahun dan mendapatkan debut profesionalnya 6 tahun kemudian bersama Barca B.

Uri Rosell sejatinya sudah pernah menjajal kompetisi MLS sebelumnya, ketika ia bergabung dengan Sporting Kansas City pada 2012. Pemain kelahiran 7 Juli 1992 ini berhasil mengantarkan klub tersebut memenangi MLS Cup 2013. Namun, ia pindah ke Sporting Lisbon pada 2014 dan kembali bertualang di Eropa.

Pada 2018, Rosell kembali ke MLS dengan bergabung ke Orlando City. Bermain selama 4 tahun di sana, ia pun pindah ke klub lamanya, Sporting Kansas City, pada Desember 2021.

Terakhir, ada Victor Vazquez sebagai didikan La Masia yang bermain di MLS 2022. Ia berada di akademi Barcelona tersebut selama 14 tahun, tetapi hanya mencatatkan satu penampilan bersama tim inti.

Victor Vazquez pertama kali merasakan atmosfer MLS pada 2017 ketika bergabung dengan klub Kanada, Toronto FC. Ia bermain 2 musim di sana sebelum beralih ke klub Qatar, Al-Arabi SC.

Pada 2021, Vazquez kembali ke MLS setelah Los Angeles Galaxy merekrutnya. Ia diharapkan menambah kreativitas lini tengah klub yang pernah dibela David Beckham ini.

La Masia banyak melahirkan talenta-talenta sepak bola yang luar biasa hingga saat ini. Namun, ketatnya persaingan membuat beberapa pemain harus tersingkir dan mencari tempat yang tepat untuk bermain. Bukan tidak mungkin MLS akan menjadi destinasi terbaik bagi lulusan akademi Barcelona lainnya.