Digasak Indonesia, Brunei Tim Pertama yang Gugur dari Piala AFF 2022

26 Des 2022, 19:30 WIB

Striker Indonesia, Dendy Sulistyawan, usai menjebol gawang Brunei Darussalam di Piala AFF 2022 (Twitter @PSSI)

Jakarta, IDN Times - Brunei Darussalam dipastikan gugur dari penyisihan Grup A Piala AFF 2022. Hasil itu didapat usai kena bantai Timnas Indonesia, di KLFA Stadium, Senin (26/12/2022).

Brunei memang sudah tertekan sejak peluit kick-off dibunyikan.Kesialan juga menghampiri tuan rumah, setelah Alinur Rashimy Jufri diganjar kartu merah menit 38. Mereka tertinggal 0-2 saat jeda turun minum, lewat gol Syahrian Abimanyu (20') dan Dendy Sulistyawan (41') .

Kalah jumlah pemain, Brunei makin babak belur di babak kedua. Gawang yang dikawal Haimie Abdullah Nyaring dibombardir Egy Maulana Vikri (59'), Ilija Spasojevic (60'), Ramadhan Sananta (68'), Marc Klok (86') dan Yakob Sayuri (90+2') untuk memastikan kemenangan Indonesia dengan skor 7-0.

1. Babak belur di Grup A Piala AFF 2022

Gelandang Timnas Indonesia, Syahrian Abimanyu, merayakan gol ke gawang Brunei Darussalam (Twitter @PSSI)

Dengan begitu, rapor Brunei di penyisihan grup Piala AFF 2022 kian memburuk. Ini menjadi kekalahan ketiga mereka secara beruntun, setelah sebelumnya keok di tangan Thailand (0-5) dan Filipina (1-5).

Rentetan kekalahan yang dialami tim berjuluk Tebuan itu membuat mereka terbenam di dasar klasemen Grup A dengan nirpoin. Maka dari itu, Brunei dipastikan sebagai tim pertama yang gugur dari Piala AFF 2022.

2. Tim yang paling banyak kebobolan

Sesi latihan Timnas Brunei Darussalam. (Instagram/@fa.bruneidarussalam).

Hingga matchday ketiga, gawang Brunei telah dibobol 17 kali. Sebaliknya, tim asuhan Mario Rivera Campesino itu baru menceploskan sebiji gol, berkat aksi Razimie Ramli, tepatnya kala bersua Filipina.

Hal tersebut membuat mereka telah mencatat defisit gol -16. Jumlah itu lebih banyak dari Laos yang berada di Grup B, dengan -11.

3. Sepak bola Brunei memang sedang kacau

Pelatih Timnas Brunei Darussalam, Mario Rivera. (aseanfootball.com)

Sejatinya, Brunei mentas di PIala AFF 2022 dengan tim yang seadanya. Mario Campesino tak bisa meracik tim dengan optimal, karena kompetisi di Brunei vakum selama tiga tahun. Pun, mereka sudah absen empat edisi beruntun, pada 2012 hingga 2018. Saat memiliki kesempatan pada edisi 2020, mereka mundur karena COIVD-19.

Sepak bola Brunei yang berantakan tentu saja bermula sejak pandemik COVID-19. Lebih parahnya lagi, jumlah klub yang ikut berkompetisi juga kurang, membuat mereka harus bekerja keras membangun sistem. Hingga musim 2022, Brunei Super League tak kunjung berjalan.

Situasi itu tentu saja lebih buruk dari Pasukan Garuda, yang hanya tanpa intensitas kompetisi selama dua bulan, sejak Tragedi Kanjuruhan pecah 1 Oktober 2022 lalu.