Membahas Rivalitas Inggris dan Irlandia dari Kasus Grealish dan Rice

Keputusan pindah aliansi membuka luka lama?

Fenomena pindah aliansi yang dilakukan Jack Grealish dan Declan Rice sempat jadi perbincangan hangat di Irlandia. Bukan hanya karena darah Irlandia dari nenek moyang mereka, keduanya ternyata sempat berseragam hijau sebelum berbelok ke Timnas Inggris.

Sontak, itu membuka luka lama konflik Inggris dan Irlandia di masa lalu. Meski sudah berdamai dan mengelola pemerintahan masing-masing, kesenjangan dan tensi antara dua negara masih bisa dilihat jelas.

Kasus Grealish dan Rice bisa jadi cara unik untuk mengulik rivalitas dua negara bertetangga tersebut. Berikut beberapa poin menarik dari keputusan pindah aliansi yang dilakukan dua pemain andalan The Three Lions itu.

1. Irlandia pernah berada di bawah jajahan Kerajaan Inggris 

Membahas Rivalitas Inggris dan Irlandia dari Kasus Grealish dan Ricesuporter Timnas Irlandia (instagram.com/faireland)

Dalam sejarahnya, Irlandia merupakan salah satu negara yang jadi korban ideologi imperialisme Inggris pada masa lalu. Merujuk artikel Aziz Rahman, "The Art of Breaking People Down: The British Colonial Model in Ireland and Canada” dalam jurnal Peace Research, Irlandia adalah koloni pertama Inggris sebelum merambah Kanada, India, dan Australia. 

Semua dimulai dengan invasi pada tahun 1179 dan mencapai puncaknya ketika kaum Katolik Irlandia berhasil ditaklukan pada 1690. Koloni Inggris menganggap  warga Katolik Irlandia sebagai komunitas yang inferior.

Ini termanifestasi dalam berbagai kebijakan diskriminatif. Beberapa di antaranya seperti larangan merekrut orang Katolik di institusi pemerintah, pembatasan kegiatan keagamaan, hingga dipersulitnya mengurus surat kepemilikan tanah serta aset lainnya. 

Sebaliknya, Inggris memberikan hak lebih pada warga penganut Kristen Protestan. Mereka akhirnya menjadi komunitas masyarakat yang kini menduduki wilayah bernama Skotlandia dan Irlandia Utara. Keduanya masih berada di bawah yurisdiksi Britania Raya (Kerajaan Inggris) dengan otonomi khusus.

2. Setelah berabad-abad lamanya, Irlandia berhasil merebut kemerdekaan pada 1921

Membahas Rivalitas Inggris dan Irlandia dari Kasus Grealish dan Ricesuporter Timnas Irlandia (instagram.com/faireland)

Ketidakadilan selama berabad-abad jelas memupuk amarah warga Katolik Irlandia. Sejak 1870-an, sudah muncul berbagai gerakan pemberontakan melawan koloni Inggris. Sampai akhirnya Kerajaan Inggris memberikan Irlandia otonomi pada 1912. Namun, ini justru membagi Irlandia jadi dua kubu.

Kubu pertama menerima otonomi. Sebaliknya, kubu satunya ingin Inggris angkat kaki total dari Irlandia. Kelompok kedua ini disebut Republikan dengan tujuan membangun sistem negara republik di Irlandia.

Melansir BBC, ketika Inggris disibukkan dengan Perang Dunia I, pemberontak Irlandia memanfaatkan situasi dengan memulai kontak senjata pertama. Peristiwa ini dikenal dengan nama Easter Rising 1916.

Pihak koloni Inggris ternyata merespons perlawanan dengan cara yang jauh lebih brutal. Mereka mengeksekusi beberapa tokoh penting dan memenjarakan lainnya. Ini membuat warga yang sebelumnya pro otonomi berbalik haluan mendukung kelompok Republikan. 

Pada 1919, dimulailah perang skala penuh dengan tujuan meraih kemerdekaan. Perang Kemerdekaan Irlandia ini berlangsung selama kurang lebih 2,5 tahun, berakhir dengan penandatanganan Traktat Anglo-Irlandia pada 1921. Pada tahun yang sama, Inggris mengakui pembentukan negara Irish Free State dengan wilayah yang disepakati. Pada 1948, negara tersebut mengubah nama resminya menjadi Republik Irlandia yang dipertahankan hingga kini.

Baca Juga: Cerita Menyentuh di Balik Selebrasi Grealish di Piala Dunia 2022

3. Arus migrasi ke Inggris masih berlangsung meski Irlandia sudah berstatus negara merdeka

Membahas Rivalitas Inggris dan Irlandia dari Kasus Grealish dan RiceDeclan Rice saat debut bersama Timnas Inggris pada 2019 (instagram.com/declanrice)

Sebelum merdeka, Irlandia sempat mengalami krisis pangan pada tahun 1800-an yang memaksa warganya melakukan migrasi. Tak sedikit yang memilih pindah ke wilayah terdekat seperti Skotlandia, Ulster (kini Irlandia Utara), dan Inggris (England). Melansir The Guardian, arus migrasi ke Britania Raya dari Irlandia masih berlangsung hingga awal abad 21. Bahkan, sempat memuncak pada 1960-an dan era PM Margaret Thatcher.

Kebanyakan dari mereka mengisi pos-pos pekerjaan kerah biru dan berintegrasi dengan kelas pekerja Inggris. Faktor pendorongnya tak jauh-jauh dari motivasi ekonomi, yakni mendapat pekerjaan dan penghidupan yang lebih baik.

4. Menjelaskan mengapa Grealish dan Rice memiliki garis keturunan Irlandia 

Membahas Rivalitas Inggris dan Irlandia dari Kasus Grealish dan RiceDeclan Rice, Raheem Sterling, dan Jack Grealish (instagram.com/declanrice)

Banyak migran asal Irlandia yang memilih untuk menetap di berbagai kota di Inggris dan melanjutkan keturunannya. Ini yang kemudian melahirkan orang-orang Inggris dengan garis keturunan Irlandia. Tak sedikit yang sukses dan menjadi ikon Inggris. Sebut saja Noel dan Liam Gallagher dari band Oasis yang lahir dari orangtua migran Irlandia. Begitu pula pembawa acara talkshow kondang, Graham Norton. 

Dari sektor olahraga, daftar namanya pun tak kalah panjang. Michael Keane, Harry Kane, dan Harry Maguire tercantum di dalamnya. Namun, dua yang paling banyak dibicarakan adalah Jack Grealish dan Declan Rice. Tidak seperti dua Harry, Grealish dan Rice pernah membela tim muda Irlandia saat berusia di bawah 21 tahun.

Memanfaatkan peraturan terbaru FIFA tentang pemain dengan dua kewarganegaraan yang berlaku sejak 2020, Grealish dan Rice pun bisa pindah haluan ke Timnas Inggris dengan lebih mudah. Grealish belum pernah membela timnas senior Irlandia, sementara Rice baru punya 3 caps bersama tim senior (tepat di batas yang ditentukan FIFA). Keduanya juga sudah mengantongi kewarganegaraan Inggris saat jadi bagian dari Timnas Irlandia. 

Merujuk liputan Miguel Delaney dari The Independent, keputusan ini membuat banyak pihak di Irlandia kecewa dan kaget. Namun, masalah kewarganegaraan adalah pilihan personal seorang atlet dan tak ada yang bisa menggugatnya.

Inggris dan Irlandia merupakan dua negara yang dekat secara histori dan teritori, tetapi juga menyimpan ketegangan dalam diam. Masih melansir liputan yang sama, orang Irlandia memang memiliki sentimen sendiri pada Timnas Inggris. Namun, tak sedikit dari mereka yang menggemari dan mengikuti sepak terjang klub-klub Liga Premier Inggris.

5. Timnas Inggris memberikan eksposur dan benefit yang lebih besar ketimbang Irlandia 

Membahas Rivalitas Inggris dan Irlandia dari Kasus Grealish dan RiceJack Grealish (instagram.com/jackgrealish)

Keputusan mereka memilih untuk mengamini Timnas Inggris sebenarnya mudah dijelaskan secara logika. Siapa yang tak mau menjadi bagian tim yang lebih superior dan rutin berlaga di turnamen-turnamen bergengsi?

Belum lagi fakta bahwa mereka lahir dan besar di Inggris. Kartu satu ini bisa dengan mudah mereka keluarkan untuk memberikan jawaban yang lebih diplomatis ketika ditanya perihal keputusan mereka berpindah aliansi.

Irlandia boleh saja mengalami perkembangan luar biasa di sektor ekonomi seperti yang dijelaskan dalam laporan Economics Observatory. Data yang mereka himpun dari Rosés-Wolf menunjukkan bahwa GDP Irlandia meningkat drastis sejak tahun 1990-an.

Pada 2000-an angkanya melampaui jauh Skotlandia dan Irlandia Utara yang selama satu abad terakhir selalu berada di atas Irlandia. Dari negara pengirim pekerja migran yang ditinggal generasi mudanya, kini Irlandia menjelma jadi negara yang butuh banyak skilled workers.

Namun, dari segi prestasi olahraga, khususnya sepak bola, harus diakui Irlandia belum menunjukkan perkembangan progresif. Sejauh ini dari riwayat pertemuannya dengan Inggris, Irlandia menelan kekalahan 6 kali, seri 9 kali, dan hanya pernah menang 2 kali. Atau justru kepindahan pemain-pemain berbakat ini yang bikin prestasi sepak bola Irlandia terus terpuruk?

Baca Juga: 10 Potret Alexis Mac Allister, Darah Irlandia di Skuad Argentina

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya