Ternyata Ini Para Penyusup di Pertandingan Final Piala Dunia

#WorldCup2018 Bentuk protes terhadap kebijakan Putin

Selain persaingan ketat Prancis dan Kroasia tadi malam (15/7), partai final Piala Dunia hadirkan kisah menarik lain. Tepatnya di menit ke-52, beberapa penyusup tiba-tiba masuk ke lapangan dan memaksa pertandingan dihentikan beberapa menit. Siapa dan apa maksud kehadiran mereka? Berikut ulasannya.

1. Ada empat penyusup yang berhasil masuk ke lapangan

Ternyata Ini Para Penyusup di Pertandingan Final Piala Duniathesun.ie

Pada menit ke-52, Kroasia masih berusaha mengejar ketertinggalan 1 gol dari Prancis. Rakitic bersiap mengoper bola ke rekan setimnya saat tiba-tiba tiga perempuan dan satu laki-laki, yang mengenakan seragam putih-hitam dan topi ala pilot menghambur ke lapangan. Diikuti sejumlah petugas keamanan yang berusaha menghentikan mereka.

2. Sempat berinteraksi dengan beberapa pemain Kroasia dan Prancis

Ternyata Ini Para Penyusup di Pertandingan Final Piala DuniaIndependent.co.uk

Mereka terlihat sempat menghampiri beberapa pemain seperti Dejan Lovren dan Kylian Mbappe. Mereka memberi mereka semangat dengan menawarkan kedua tangan untuk ditos. Namun, Dejan Lovren terlihat tidak begitu senang mengingat posisi Kroasia yang masih tertinggal.

3. Mengaku sebagai Pussy Riot dan sempat membuat status di media sosial

Ternyata Ini Para Penyusup di Pertandingan Final Piala Duniamirror.co.uk

Selama keempat rekannya menginvasi pertandingan final, beberapa lainnya mengunggah status di media sosial melalui akun mereka.

"LIGHTNING! Right now - the four members of Pussy Riot in the finals of the World Cup: "The Miller comes into play" on the World Championship!"
"BERITA PENTING!" Saat ini - empat anggota Pussy Riot berada di final Piala Dunia : "Miller beraksi di Kejuaraan Dunia!"

4. Bentuk protes terhadap kebijakan represif Putin terhadap pihak yang berseberangan

Ternyata Ini Para Penyusup di Pertandingan Final Piala Duniadailyrecord.co.uk

Dilansir dari media Inggris, Independent, mereka menambahkan beberapa fakta-fakta tentang kebijakan represif Putin saat menanggapi pihak-pihak yang berseberangan dengannya. Beberapa di antaranya seorang penyair Dmitry Prigov yang meninggal 11 tahun lalu dan filmmaker Oleg Sentsov yang ditangkap dan dipenjara karena cukup vokal mempotret kebijakan Putin yang kontroversial.

"While the celestial militiaman gently watches the fans at the World Championship, the ground policeman prepares to disperse rallies. Heavenly policeman affectionately touches the flower in the field and rejoices in the victories of the Russian team, and the earthly policeman is indifferent to the hunger strike of Oleg Sentsov."

Mereka juga menambahkan bahwa para milisia tersebut bermuka dua. Mereka berlagak sebagai pahlawan, mengamankan sebuah kejuaraan dunia, tetapi di lain sisi mereka menangkap dan mengadili orang-orang yang tidak bersalah.

5. Ini beberapa hal yang mereka minta

Ternyata Ini Para Penyusup di Pertandingan Final Piala Duniart.com

Dari aksinya tersebut, berikut enam hal yang mereka minta :

1. Lepaskan tahanan politik

2. Jangan gunakan kekuatan fisik

3. Hentikan penangkapan pada para demonstran

4. Biarkan ada kompetisi sehat dalam pemerintah

5. Jangan merekayasa kasus kriminal dan jangan penjarakan orang sembarangan

6. Ubah polisi jahat menjadi polisi yang baik

7. Berhasil dapatkan perhatian dunia

Ternyata Ini Para Penyusup di Pertandingan Final Piala Duniadnaindia.com

Dilansir The Guardian, kelompok ini pernah melakukan aksi protes besar di Gereja Katedral Moskow pada tahun 2012 lalu. Ketiga anggota mereka yang diamankan dan dipenjara. Keberhasilan mereka menyusup ke lapangan di partai puncak Piala Dunia tentunya menjadi kebanggaan tersendiri.

Mereka berhasil mendapat banyak perhatian untuk pesan politik yang hendak mereka sampaikan. Kini keempatnya masih diamankan di kantor polisi Moskow.

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya