Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Eks Pemain Top yang Gagal Berprestasi saat Melatih Tim Nasional

ilustrasi pelatih sepak bola
ilustrasi pelatih sepak bola (unsplash.com/NguyenThuHoai)
Intinya sih...
  • Diego Maradona gagal memimpin Timnas Argentina ke semifinal Piala Dunia 2010 setelah kalah 0-4 dari Jerman.
  • Frank Rijkaard hanya meraih 5 kemenangan, 6 berimbang, dan 7 kekalahan selama melatih Timnas Arab Saudi.
  • Jon Dahl Tomasson dipecat sebagai pelatih Timnas Swedia setelah hanya meraih 9 kemenangan dan menelan 7 kekalahan dalam 18 laga.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tidak ada jaminan bagi mantan pesepak bola top dunia bakal sukses ketika ditunjuk melatih tim nasional. Sebab, menjadi pemain dan pelatih tim nasional merupakan pekerjaan yang berbeda. Tidak hanya pemahaman mendalam terkati sistem permainan, tetapi mengambil keputusan jitu kala menyeleksi pemain menjadi hal yang menentukan kesuksesan tim nasional.

Berikut empat eks bintang sepak bola dunia yang gagal berprestasi kala menangani tim nasional.

1. Timnas Argentina asuhan Diego Maradona dipermalukan Jerman pada perempat final Piala Dunia 2010

Federasi sepak bola Argentina (AFA) membuat keputusan kontroversial ketika menunjuk Diego Maradona sebagai pelatih tim nasional pada 28 Oktober 2008. Meski dianggap sebagai legenda bagi sepak bola Argentina, ia merupakan sosok kontroversial di luar lapangan. Terlebih lagi, prestasi Maradona dalam dunia kepelatihan tidak meyakinkan.

Argentina memang lolos ke Piala Dunia 2010 dengan menempati peringkat keempat dalam klasemen akhir Kualifikasi. Akan tetapi, secara permainan, Albiceleste tidak begitu impresif. Argentina kemudian memenangkan tiga laga fase grup dan 16 besar Piala Dunia 2010. Namun, Albiceleste harus tersingkir dari perempat final Piala Dunia 2010 setelah kalah telak 0-4 dari Jerman. Maradona mendapat kritik pedas karena gagal memaksimalkan talenta lini depan Argentina yang diperkuat Gonzalo Higuain, Sergio Aguero, Carlos Tevez, dan Lionel Messi. Ia akhirnya dipecat sebagai pelatih Timnas Argentina pada 5 Juli 2010.

2. Frank Rijkaard lebih banyak menelan kekalahan ketimbang kemenangan selama melatih Timnas Arab Saudi

Frank Rijkaard mengukir prestasi mentereng ketika melatih Barcelona pada 2003--2008. Ia menjuarai Liga Champions Eropa (UCL) 1 kali, LaLiga Spanyol 2 kali, dan Supercoppa Espana 2 kali. Meski begitu, Rijkaard terbilang gagal total ketika melatih Timnas Arab Saudi pada Juli 2011--Januari 2013.

Ia gagal mengantarkan Arab Saudi lolos ke Piala Dunia 2014. Rijkaard hanya meraih 5 kemenangan, 6 berimbang, dan 7 kekalahan dalam 18 laga di semua kompetisi bersama Arab Saudi. Ia akhirnya dicopot dari posisinya sebagai pelatih Timnas Arab Saudi pada Januari 2013.

3. Jon Dahl Tomasson bikin peluang Timnas Swedia lolos ke Piala Dunia 2026 makin kecil usai tampil buruk

Jon Dahl Tomasson dikenal sebagai salah satu pemain top Denmark yang bersinar bersama Newcastle United, Feyenoord Rotterdam, dan AC Milan. Namun, karier kepelatihannya terbilang kurang mentereng. Salah satunya ketika Tomasson menangani Timnas Swedia pada Maret 2024--Oktober 2025.

Ia gagal menampilkan performa konsisten selama Kualifikasi Piala Dunia 2026. Padahal, Swedia diperkuat sejumlah pemain top, seperti Anthony Elanga, Viktor Gyokeres, dan Alexander Isak. Namun, Tomasson mengukir rekor buruk dengan hanya meraih 9 kemenangan dan menelan 7 kekalahan dalam 18 laga bersama Timnas Swedia. Ia akhirnya dipecat usai Swedia gagal memenangkan empat laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 secara beruntun pada 14 Oktober 2025.

4. Patrick Kluivert dipecat PSSI usai gagal membawa Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026

Patrick Kluivert secara mengejutkan ditunjuk Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menggantikan Shin Tae Yong pada Januari 2025. Padahal, rekam jejak eks pemain Barcelona, AC Milan, dan Newcastle United itu, kurang mentereng dalam karier kepelatihan. Ia dipecat Timnas Curacao dan Adana Demirspor usai menampilkan performa buruk dan inkonsisten.

Timnas Indonesia asuhan Kluivert langsung menelan kekalahan telak 1-5 dari Australia pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Beruntung, Indonesia mampu melaju ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 usai menang 1-0 atas Bahrain dan China. Namun, Kluivert membuat beberapa kesalahan fatal ketika Indonesia kalah 2-3 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Irak pada babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Salah satunya menempatkan pemain tidak dalam posisi terbaiknya dalam dua pertandingan tersebut. Kluivert kemudian dipecat PSSI usai gagal membawa Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026.

Keempat pesepak bola di atas membuktikan tidak mudah menjalani karier sebagai pelatih tim nasional. Mereka memang berprestasi selama berkarier sebagai pemain, tetapi menjadi pelatih tim nasional merupakan pekerjaan yang berbeda. Tekanan publik terhadap performa tim nasional jauh lebih keras ketimbang kala masih menajdi pemain. Seperti Kluivert yang mendapat kritikan dan hujatan pedas dari berbagai kalangan usai gagal membawa Timnas Indonesia ke putaran final Piala Dunia 2026.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Sport

See More

PBSI: 4 Atlet Keluar Pelatnas Atas Keputusan Sendiri

18 Okt 2025, 16:41 WIBSport